Hidayatullah.com– Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Hajriyanto Y Thohari menegaskan, umat Islam adalah umat yang paling mempunyai kesiapan dalam hidup berkebhinnekaan.
Hal itu disampaikannya dalam Kajian Mingguan PP Muhammadiyah di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (09/12/2016) malam.
“Sebetulnya umat Islam itulah umat yang paling siap hidup dalam kebhinnekaan, kemajemukan, atau dalam multikulturalisme,” ungkapnya, lansir Islamic News Agency (INA).
Ratna Sarumpaet: Aksi 2 Desember Justru Menjaga Kebhinnekaan
Alasannya, menurut Hajriyanto, hanya al-Qur’an kitab suci yang berbicara tentang agama selain Islam.
“Al-Qur’an adalah satu-satunya kitab suci yang berbicara tentang agama yang lain,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hajriyanto menyampaikan bahwa al-Qur’an juga mengajarkan bagaimana bersikap terhadap agama yang lain.
Sebagai kitab suci terakhir, al-Qur’an sangat sempurna dalam mengatur hidup umat Islam, salah satunya hidup dalam kebhinnekaan, jelasnya.
Umat Islam Menuntut Keadilan Jangan Dianggap Anti Kebhinnekaan
“Karena dia (al-Qur’an) wahyu yang terakhir, ya dia menyempurnakan. Maka dia lengkap. Termasuk di dalamnya lengkap (diatur. Red) bagaimana hidup di tengah kebhinnekaan, baik dalam suku etnis ataupun budaya,” pungkasnya.
Oleh karenanya, ia mengatakan aneh jika ada umat Islam masih bingung hidup berkebhinnekaan.
“Aneh bin ajaib kalau umat Islam itu bingung dalam kebhinnekaan,” tegas Hajriyanto.* Ali Muhtadin/INA