Hidayatullah.com– Sambutan masyarakat Indonesia atas kunjungan kehormatan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al-Saud tampak begitu tinggi.
Hal ini dinilai sebagai sinyal bahwa rakyat Indonesia berharap Pemerintahannya lebih dekat dengan negara-negara yang seideologi dan sevisi dengan Indonesia.
Kedatangan Raja Salman di Istana Bogor Disambut Hujan dan 21 Dentuman Meriam
“Semoga pemerintah Indonesia dapat menangkap pesan dari antusiasme rakyat Indonesia dalam menyambut hangat kedatangan Raja Salman,” ujar Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) Dr Jeje Zaenudin di Jakarta, Rabu (01/03/2017).
“Bahwa,” lanjutnya, “rakyat lebih berharap dan menginginkan Pemerintah Indonesia memprioritaskan dan mengoptimalkan kerja sama dalam berbagai bidang dengan negara-negara yang seideologi dan sevisi dengan Indonesia, selama itu bisa dan memungkinkan.”
Hal itu lebih baik dari pada bekerja sama dengan negara negara yang berbeda ideologi dan dikhawatirkan berupaya mengintervensi ideologi, politik, dan ekonomi Indonesia, kata dia.
Ini MoU Kerja Sama RI-Arab Saudi yang Ditandatangani di Istana Bogor
Jeje menyatakan, kunjungan balasan Raja Salman tersebut penting, di antaranya karena Indonesia merupakan negeri Muslim terbesar di dunia. Diketahui pada 2015 lalu, Presiden RI Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaran ke Arab Saudi.
“Jadi secara emosional-spiritual hubungan keduanya (Arab Saudi-RI) sangatlah erat. Jika ratusan ribu Muslim Indonesia berhaji dan umrah setiap tahun ke Makkah dan Madinah, sangat wajar Raja Saudi berkunjung ke Indonesia,” katanya.
DPR Berharap Kunjungan Raja Arab Saudi Tingkatkan Perekonomian Indonesia
Soal Kerja Sama Arab Saudi-RI
Jeje mengatakan, Persis mengharapkan ada realisasi dari kerja sama ekonomi melalui investasi para pengusaha Arab Saudi di Indonesia dalam sekala besar.
“Diharapkan membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat bawah Indonesia, sehingga mengurangi berlomba-lombanya TKW Indonesia ke Arab Saudi,” imbuhnya.
Jeje juga berharap, agar Pemerintah Indonesia dapat menyampaikan proposal kerja sama ekonomi yang lebih luas dengan Arab Saudi, di antaranya di bidang pangan dan industri pakaian.
Raja Salman Apresiasi Penyambutan, Presiden Jokowi: Indonesia-Arab Saudi Dipersatukan Islam
Selain itu, sambungnya, kehadiran Raja Salman dapat mengklarifikasi secara langsung kepada publik Indonesia bahwa Pemerintah Arab Saudi sangat serius menangkal paham ekstremisme apalagi tetorisme.
“Paham keagamaan yang diserukan Saudi secara tegas adalah Wasathiyah, kemoderatan Islam. Sehingga tidak ada lagi alasan bagi tuduhan-tuduhan busuk kepada Saudi sebagai sarang radikalis ekstremis,” jelas Jeje.
Dalam bidang pendidikan keagamaan, Persis berharap agar kerja sama kedua negara lebih diarahkan kepada peningkatan SDM dengan memperluas bantuan beasiswa dan sarana pendidikan.
Rombongan Raja Salman Tiba di Jakarta, Disambut Antusias Masyarakat
Terkait kerja sama keamanan dan pertahanan, Persis berharap pemerintah Indonesia dapat memberi masukan penting kepada Pemerintah Arab Saudi dalam mengatasi konflik dan perang yang berkepanjangan di Timur Tengah. Khususnya, di Yaman dan Suriah yang berbatasan langsung dengan Arab Saudi.* Ali Muhtadin