Hidayatullah.com– Gelombang protes dan penolakan masyarakat terhadap Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU P-KS) terus bergulir hingga saat ini, meskipun DPR RI dipastikan tidak membahasnya pada periode sekarang.
Berbagai pihak menggelar aksi menolak RUU P-KS di sepanjang CFD Jakarta, Ahad pagi (29/09/2019). Mereka mendesak DPR RI agar menyetop pembahasan RUU P-KS tersebut selamanya.
Aksi yang bertemakan “Ungukan Jakarta” tersebut melibatkan ratusan peserta, mereka memakai kostum bernuansa ungu. Massa berjalan membawa atribut seperti bendera dan poster penolakan atas RUU P-KS.
“DPR harus menghentikan pembahasan RUU P-KS selamanya. Jangan ada lagi RUU yang menihilkan Pancasila dan norma-norma yang berlaku di Indonesia,” ujar Rey Armero selaku perwakilan Aliansi Cerahkan Negeri (ACN) dalam aksi itu sebagaimana rilis ACN kepada hidayatullah.com.
Selain itu, massa aksi juga membawa sebuah spanduk yang diikatkan pada puluhan balon bertuliskan, “Tolak RUU Yang Abaikan Pancasila.”
Alawiyah, salah seorang orator dari Solidaritas Peduli Jilbab (SPJ) menyampaikan dukungannya terhadap DPR RI agar menghentikan pembahasan RUU P-KS.
“Kami mendukung DPR untuk tidak membahas lagi RUU P-KS di periode depan, karena RUU ini tidak cocok untuk masyarakat Indonesia, dan mendapat banyak penolakan di beberapa provinsi,” ungkapnya.
Baca: AILA: Penyusup di Aksi Mahasiswa Tuntut Pengesahan RUU P-KS
Massa aksi Ungukan Jakarta pagi ini berjalan dari Bundaran HI menuju kawasan Wisma Mandiri.
Aksi berlangsung mulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 09.00 WIB. Aksi tersebut ditutup dengan kegiatan edukasi perihal RUU P-KS dan serta meneriakkan yel-yel “Indonesia tidak butuh RUU P-KS.”
Aksi ini diselenggarakan oleh Solidaritas Peduli Jilbab (SPJ) bersama dengan Aliansi Cerahkan Negeri (ACN), #IndonesiaTanpaJIL (ITJ), KRC, SIGAP, Pejuang Shubuh, Proud to Be Muslim, Komunitas Pendaki Muslim (KPM), LDK PNJ, dan beberapa komunitas lainnya.*