Hidayatullah.com–Dukungan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada calon Gubernur Non Aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, ditolak secara tegas oleh DPW PPP Yogyakarta.
Ketua DPW PPP Yogyakarta, M. Syukri Fadholi, mengaku sangat tertekan dan prihatin dengan keputusan DPP yang menggadaikan aqidah Islam itu. Hal ini, kata Syukri, sangat menyakitkan bagi kader PPP Yogyakarta yang istiqamah menjunjung tinggi marwah Islam hingga titik darah penghabisan.
“Jiwa istiqamah berjuang di bawah lindungan Ka’bah tanpa mengharapkan imbalan apapun, kecuali hanya untuk tegaknya agama Islam,” jelasnya dalam rilis yang diterima hidayatullah.com, Kamis (06/04/2017).
Baca: Dukung Ahok, Politisi Senior PPP Sebut Kedua Kubu Partai Menghamba Kekuasaan
Karenanya, ia menegaskan, DPW PPP Yogyakarta secara resmi menolak keputusan politik DPP PPP untuk mendukung Ahok. “Kami mendesak DPP PPP untuk mencabut dukungan terhadap Ahok yang telah menghina Al-Qur’an. Keputusan dukungan ini jelas berpotensi memecah belah umat Islam,” tuntutnya.
Ia mengultimatum, dukungan ini harus dicabut oleh DPP PPP selambat-lambatnya 7 hari. Apabila DPP PPP dalam waktu tersebut masih bersikukuh mendukung Ahok, lanjutnya, maka DPW PPP Yogyakarta akan melakukan mufaraqah atau tidak mematuhi keputusan partai dalam hal yang bertentangan dengan syariat Islam.
Apabila mufaraqah ini diabaikan juga oleh DPP PPP, kata Syukri, maka DPW PPP Yogyakarta akan menyerahkan keputusan kepada Dewan Syariah DPP PPP untuk segera menyelamatkan dan mengembalikan khitah perjuangan PPP dengan dibentuknya Majelis Penyelamat Partai.
Ia lalu mengutip surat An-Nur ayat 52, “Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.”
Terakhir, ia menegaskan, DPW PPP Yogyakarta tidak takut kehilangan apapun kecuali kehilangan keimanan dan ketakwaan kami kepada Allah Subhanahu Wata’ala.*/Andi