Hidayatullah.com– Tahun 2017 ini Daarul Qur’an (Daqu) memasuki usia ke-14. Beberapa kegiatan siap digelar dalam mengisi milad ke-14 tersebut. Salah satu yang terbaru adalah perhelatan Daqu Award, rencananya akan dilaksanakan 20 Mei 2017 di Balai Sudirman, Jakarta Selatan.
Daqu Award digagas sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan bagi tokoh-tokoh, baik dalam dan luar negeri, yang dinilai telah memberikan inspirasi bagi perkembangan dakwah al-Qur’an di Indonesia.
“Kita menyadari bahwa banyak pelaku baik perorangan atau lembaga yang ikut terlibat dalam kegiatan dakwah yang tidak terlihat oleh masyarakat,” kata Tarmizi Ashidiq, Ketua Daarul Quran, saat acara Konfrensi Pers di Siti Hotel, Tangerang, Banten, Ahad (07/05/2017).
Sementara itu, Pendiri Daarul Qur’an Yusuf Mansur juga mengatakan, Daqu Award ini digelar sebagai bentuk terima kasih Daarul Qur’an terhadap tokoh dan masyarakat yang eksis terhadap dakwah al-Qur’an.
“Selama ini, kan, Daarul Qur’an yang sering dianugerahi penghargaan. Nah, sekarang sudah waktunya Daarul Qur’an memberikan penghargaan bagi tokoh dan masyarakat yang fokus dalam memperjuangkan dakwah al-Qur’an,”ujarnya.
Ada berbagai kategori yang akan dipilih dalam pelaksanaan Daqu Award, terbagi dalam dua kategori besar yakni kategori personal dan kategori lembaga.
Kategori personal yakni: Tokoh Internasional, mereka yang memberikan pengaruh luas pada dakwah al-Qur’an; Tokoh Pendidikan, mereka yang membangun lembaga yang konsen pada dakwah al-Qur’an; serta Tokoh Pengusaha, mereka yang membangun budaya al-Qur’an dalam perusahaannya.
Masih dalam kategori ini, yaitu: Tokoh Birokrat, mereka yang memiliki perhatian terhadap dakwah al-Qur’an dalam kebijakannya; Tokoh Penggerak, mereka yang menghidupkan dakwah al-Qur’an baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitar; dan Kategori Inovasi dan Inspirasi, mereka yang berhasil menemukan metode mudah membaca atau menghafal al-Qur’an sekaligus menghasilkan kader-kader penghafal al-Qur’an.
Sementara untuk kategori lembaga, yaitu: pendidikan baik yang boarding maupun tidak, rumah tahfizh, media, dan pesantren.*