Hidayatullah.com– Sejak diluncurkan di akun FB Ahmad Zaki Rabu malam, sampai Jumat pagi (07/07/2017), film Aku Kamu adalah Kita sudah ditonton jutaan orang.
“Kalau diakumulasikan dengan akun-akun yang lain sekira mencapai 4 juta yang menonton, mungkin bisa terus bertambah,” kata Ahmad Zaki kepada hidayatullah.com saat diwawancara Jumat pagi.
Baca: ‘Luruskan’ Film KAAL, Sineas Muslim Luncurkan Film “Aku Kamu adalah Kita”
Bahkan, dari beberapa masyarakat dan sineas Muslim ada yang mengajak film tersebut untuk dibuat komersil.
Namun, pria yang juga penggagas komunitas “Punk Muslim” ini masih memikirkan. “Ada yang ajak saya untuk diangkat layar lebar,” ucapnya singkat.
Selain itu, pria yang juga relawan sosial ini mengajak masyarakat yang melihat film itu untuk berdonasi untuk pengadaan ambulans bagi dhuafa.
“Alhamdulillah sudah ratusan juta (rupiah) yang terhimpun, saya serahkan donasi itu ke sebuah lembaga zakat nasional besar di Indonesia untuk pembelian ambulans,” imbuhnya.
Baca: IPW: Film “Kau adalah Aku yang Lain” Jauh dari Nilai Faktual, Lecehkan Pekerja Medis
Dengan film yang dinilai sukses itu, pria berusia 32 tahun ini mengajak agar para sineas Muslim bangkit dan bersatu membuat karya yang bisa menyatukan umat.
“Insyallah kita akan bikin film pendek lagi dengan ide lain, tema yang tidak memanas-manasi umat,” katanya.
Menurut Zaki, masyarakat butuh pendampingan moral, dan film dengan tema-tema serupa bisa menguatkan hal itu.
“Dengan film ini kita ingin menunjukkan bahwa Islam itu toleran,” pungkasnya.
Baca: Film “Kau adalah Aku yang Lain”, Pemuda Muhammadiyah: Literasi Toleransi Kepolisian Rendah Sekali
Diberitakan hidayatullah.com sebelumnya, salah seorang sineas Muslim, Ahmad Zaki, meluncurkan film berjudul Aku Kamu adalah Kita pada Rabu (05/07/2017).
Zaki mengatakan, film Aku Kamu adalah Kita dibuat untuk meluruskan film garapan Anto Galon berjudul Kau adalah Aku yang Lain (KAAL) yang meraih penghargaan Police Movie Award IV.
Diketahui, film KAAL yang sempat dirilis fanspage resmi Divisi Humas Polri telah dihapus karena mendapat kecaman dari banyak pihak.*