Hidayatullah.com– Koordinator Tim Monitoring dan Evaluasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan, mengaku optimistis lembaga perkumpulan ulama, zuama, dan cendekiawan tersebut semakin maju dan lebih baik.
“Insya Allah,” ujarnya kepada hidayatullah.com di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III MUI di Hotel Sahira, Bogor, Jawa Barat, semalam, Rabu (29/11/2017).
Amirsyah menyampaikan, melalui monitoring dan evaluasi MUI telah menginventarisasi kekuatan dan kendala lembaga itu di seluruh provinsi se-Indonesia.
“Ke depan kita akan memetakan bahkan sampai kecamatan seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Ia menerangkan, di antara kendala yang dihadapi oleh MUI adalah harus secara mandiri dalam mencari sumber pembiayaan kegiatan sekaligus sarana prasarana.
Amirsyah menyebut, temuan di lapangan banyak pemerintah daerah yang belum sepenuhnya memberikan perhatian dalam soal pembiayaan. Padahal, hal itu merupakan kewajiban berdasarkan amanat Perpres Nomor 151 Tahun 2014 tentang pembiayaan MUI.
Dari pemetaaan itu, sambungnya, MUI juga mengklasifikasikan penilaian kepengurusan di daerah.
“Paling tinggi kategori A. Karena memenuhi empat parameter. Yakni sumber daya manusia, sarana prasarana, program, dan keuangan,” paparnya.
Amirsyah berharap, pada 2018 nanti MUI semakin baik dalam rangka melindungi umat dan bangsa sebagai mitra strategis pemerintah.
MUI menggelar Rakernas III yang mengangkat tema “Meneguhkan Peran MUI dalam Menerapkan Islam Washatiyah dan Arus Baru Ekonomi Indonesia”, Selasa-Kamis (28-30/11/2017).*
Baca: Rekomendasi Rakernas III, MUI Sarankan Pemerintah Cetak KTP Khusus Aliran Kepercayaan