Hidayatullah.com–Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, kembali berbicara soal kasus gagal ginjal akut pada anak. Ia meyebut saat ini, kasus yang menyita perhatian publik belakangan ini tersebut, sudah turun drastis, bahkan mendekati angka nol.
“Sekarang kasusnya (gagal ginjal akut) turun drastis bahkan beberapa hari ini sudah nol. Kalau ada kasus tambahan itu adalah yang ditemukan itu sebelumnya sudah lama,” kata Muhadjir kepada awak media seusai acara pra-Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Sriwedari Solo, Ahad, (6/11/2022).
Muhadjir Effendy menyampaikan, sejumlah kasus baru gagal ginjal akut saat ini sebenarnya adalah bukan temuan terbaru melainkan kasus sebelumnya yang baru terungkap.
BPOM Beri Label untuk Obat yang Aman
Ia mengungkapkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan beberapa uji pada obat sirop yang sudah aman. Setelah ada hasil pengujian itu, obat yang aman akan dilepas secara bertahap dan diberi label aman.
“Setelah ini BPOM semua obat yang sudah tidak berbahaya atau aman untuk dilepas secara bertahap. Saya juga mohon untuk para produsen yang nanti obatnya sudah dinyatakan aman men-declare sendiri. Misalnya masing-masing diberi label aman dari dari etilen glikol, ya itu terserah produsen sendiri,” tuturnya.
Sebelumnya, Muhadjir juga turut memantau langsung proses pengujian terhadap beberapa sampel obat sirup di laboratorium BPOM.
“Saya hari ini menyambangi kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk mengecek langsung proses pengujian beberapa sampel obat sirup di laboratorium BPOM,” kata Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Jakarta, Senin, (31/11/2022).
Dalam kunjungan tersebut, Menko PMK didampingi Kepala BPOM Penny Lukito, Kepala Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional Muhammad Kashoeri, dan beberapa pejabat terkait lainnya.
Muhadjir Effendy menjelaskan, dari hasil pantauan tersebut diketahui bahwa tim dari BPOM terus melakukan proses pengujian secara intensif.
“Dari hasil pantauan, tim dari BPOM diketahui telah melakukan penanganan dan pengujian secara intensif, sehingga kami turut mengapresiasi kerja BPOM dalam menguji sampel obat-obat sirup selama 24 jam nonstop,” katanya.