Hidayatullah.com– Hari ini tepatnya Rabu malam (31/01/2018), insya Allah akan terjadi Gerhana Bulan Total (GBT). Sehubungan itu, Ketua Umum DPP Hidayatullah Nashirul Haq menyambaikan imbauan agar masjid-masjid menggelar shalat gerhana.
Ia juga mengimbau kepada umat Islam khususnya jamaahnya untuk mengikuti shalat gerhana nanti malam. Jamaah pun diimbau untuk mempersiapkan diri sebelumnya.
“Sehubungan dengan akan terjadinya gerhana bulan nanti malam, dimohon kepada para asatidz dan bapak-bapak… agar mempersiapkan pelaksanaan shalat gerhana bulan (khusuf) di masjid-masjid Hidayatullah seluruh Indonesia,” imbau Nashirul di Jakarta, Rabu pagi.
Baca: Akan Gerhana Bulan Total, Kemenag Ajak Muslimin Shalat Khusuf
Sementara itu di masjid kompleks DPP Hidayatullah, Jl Cipinang Cempedak 1, Jakarta Timur, insya Allah akan digelar shalat khusuf nanti malam. Bakda subuh tadi seusai berhalaqah, pantauan hidayatullah.com, Nashirul bersama pengurus dan jamaah masjid merembugkan sejenak persiapan shalat sunnah tersebut.
Sejak Jumat (26/01/2018) pekan kemarin, jamaah di sekitar kompleks DPP tersebut sudah diimbau dan diundang untuk mengikuti shalat khusuf di masjid ini.
Begitu pula di Pesantren Hidayatullah Depok, Jl Raya Kalimulya, Cilodong, Jawa Barat, juga akan digelar shalat gerhana nanti malam di Masjid Ummul Quraa.
DKM Ummul Quraa ini mengundang jamaah dan masyarakat umum untuk mengikuti shalat gerhana. Informasi dihimpun, rangkaian kegiatan dimulai pukul 19.00 WIB sampai selesai.
Adapun tatacara shalat gerhana, sebagaimana dirilis Kementerian Agama baru-baru ini, adalah sebagai berikut:
- Berniat di dalam hati;
- Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa;
- Membaca doa iftitah dan bertaawudz, kemudian membaca Surat Al-Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti Surat Al-Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam Hadits dari Aisyah: “Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.”(HR Bukhari no 1065 dan Muslim no 901);
- Kemudian ruku sambil memanjangkannya;
- Kemudian bangkit dari ruku (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;
- Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;
- Kemudian ruku’ kembali (ruku kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku sebelumnya;
- Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);
- Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;
- Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;
- Salam.
“Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdoa, beristighfar, bersedekah,” jelas Kemenag.*