Hidayatullah.com– Program layanan hapus tato gratis gelaran Majelis Taklim Telkomsel bekerja sama dengan Islamic Medical Services (MTT-IMS) terus bergulir. Pada Ahad (04/02/2018), layanan itu digelar di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat.
Sebelumnya digelar juga di kawasan Cipinang Cempedak, Polonia, Jakarta Timur, Sabtu (03/02/2018), bersamaan acara Peletakan Batu Pertama Masjid Baitul Karim dan Gedung Dakwah Hidayatullah yang dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurut Direktur IMS Imron Faizin, masyarakat begitu mengapresiasi dan berminat atas diluncurkannya program layanan cuma-cuma tersebut. Antara lain terlihat dari mereka yang mendaftarkan diri untuk ikut sudah lebih dari seribu orang.
“Ini sudah mendekati 2.000 (orang pendaftarnya),” ujarnya ditemui hidayatullah.com di sela-sela kegiatan itu di Polonia.
Bahkan, kata dia, sejumlah daerah di luar Jakarta dan Pulau Jawa sudah meminta kepada pihaknya agar menggelar layanan tersebut di daerah mereka.
Baca: Di Banyumas, Program Hapus Tato Gratis Diapresiasi Ponpes, Peminatnya Antusias
Ia mengatakan, sejauh ini para pemilik tato yang berminat mengikuti layanan itu berasal dari berbagai daerah, termasuk di kawasan Jabodetabek. Bahkan ada yang dari Cianjur, Jawa Barat.
Ia menjelaskan, untuk mendapatkan layanan program gratis itu, ada dua syarat utama yang harus dipenuhi pendaftarnya. Yaitu syarat medis dan syarat non-medis.
Syarat medis yaitu pendaftar tidak berpenyakit HIV maupun Hepatitis B dan C, serta kadar gula darahnya normal. Persyaratan itu dibuktikan dalam bentuk surat kesehatan resmi dari rumah sakit, puskesmas, atau klinik.
“Syarat non-medisnya, dia siap dibina,” terang Imron.
Pembinaan yang dimaksud dalam hal keagamaan. Misalnya diajar membaca al-Qur’an, mengikuti pengajian, mendapatkan layanan konsultasi dan materi-materi agama Islam.
“Temen temen ini ada yang enggak bisa ngaji kita ajari ngaji,” ujarnya mencontohkan bentuk pembinaan dimaksud.
Ke depan, katanya, pihaknya punya konsep program mabit, halaqah, penyampaian tausiyah, dan sebagainya.
Pengakuan Peserta
Para peserta program ini merasa bersyukur mengikutinya. Dedi Setiadi, 27 tahun, misalnya. Ia menyatakan kesyukuran kepada Allah atas digelarnya program tersebut.
Pria yang telah bertobat dan berhijrah dari dunia kelamnya ini juga mengaku berterima kasih kepada penyelenggara.
“Oleh IMS dan MTT, kami merasa dianggap sebagai manusia, enggak dipandang sebelah mata oleh dua lembaga ini. Sehingga mereka menerima kami mengikuti layanan hapus tato gratis,” ungkapnya kepada hidayatullah.com usai menjalani pelayanan tersebut di Polonia, Sabtu (03/02/2018).
Begitu pula, ada orang tua berusia 45 tahun, penyandang disabilitasi, yang terharu setelah ikut program ini termasuk saat pembinaannya. Orang tua itu merasa malu karena tak bisa baca al-Qur’an dan minta dibimbing.
“Saya pengen belajar Islam,” tutur orangtua tersebut ditirukan Imron. “Dan dia nangis waktu itu,” tambah Imron.
Sponsor utama program layanan hapus tato gratis itu adalah MTT. Yang antara lain menyediakan alat dan keperluan operasional. Juga didukung oleh RS Ibnu Sina dengan ambulansnya.
Kerja sama juga digelar dengan komunitas Gerakan Dakwah Komunitas Taqarub atau disebut Garda Kota untuk pembinaan peserta.Begitu pula dijalin kerja sama dengan Pos Dai, Syabab Hidayatullah, dan ormas Islam Hidayatullah.*
Baca: Kisah Warga Batam, Terbang ke Yogyakarta Demi Hijrah dengan Hapus Tato Gratis