Hidayatullah.com– Banjir bandang yang menerjang daerah Ulupungkut, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara, pada Jumat (12/10/2018) lalu tercatat menelan 12 korban jiwa. Mereka adalah santri Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Al Hilaliyah Muarasaladi.
Selain itu, banjir bandang tersebut juga merusak sejumlah bangunan, termasuk madrasah dan masjid di daerah Ulupungkut.
“Banjir bandang juga meluluhlantakan bangunan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) yaitu MDTA Al Hilaliyah dan Masjid Al Ihsan di Desa Muarasaladi Kecamatan Ulupungkut,” ujar Kasubbag TU Kemenag Mandailing Natal Irfansyah Nasution, Senin (15/10/2018) lansir Kementerian Agama.
Baca: 12 Santri Mandailing Natal Meninggal Diterjang Banjir Saat Belajar
Menurut Irfansyah, bangunan madrasah dan masjid mengalami rusak parah akibat hantaman banjir bandang yang disertai material kayu besar, batu, dan lumpur.
Ia berharap bisa segera dilakukan perbaikan dan pembangunan, agar proses pendidikan agama para santri dan anak-anak Desa Muarasaladi tidak terkendala.
Sementara Masjid Al Ihsan, sebagai sarana ibadah masyarakat Desa Muarasaladi yang mayoritas Muslim mengalami kerusakan pada lantai, dinding, WC, dan tempat wudhu yang hanyut dihantam banjir bandang.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mandailing Natal, Dur Brutu, mengatakan akan berupaya membantu perbaikan dan renovasi madrasah dan masjid yang mengalami kerusakan cukup parah.
Baca: Banjir dan Longsor Sumut-Sumbar, 22 Orang Meninggal termasuk 11 Murid Madrasah
Ia akan mengajukan permohonan bantuan ke Kanwil Kementerian Agama Sumatera Utara, Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal.
“Selain madrasah dan masjid, sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan, yaitu: bangunan SD, PKK, Polindes, dan belasan rumah warga juga mengalami kerusakan yang sangat parah,” ujar Dur Brutu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pantauan Inmas Kemenag Mandailing Natal di lokasi banjir, para relawan yang terdiri dari: TNI, Polri, ASN Pemkab dan Kemenag, serta para relawan lainnya, mulai membersihkan sisa-sisa material banjir bandang yang masuk ke pemukiman warga dan masjid.
Proses evakuasi dipimpin Bupati Mandailing Natal Dahlan Hasan Nasution sejak Ahad (14/10/2018) malam. Proses evakuasi terhadap korban meninggal dunia maupun yang selamat masih dilakukan hingga Senin siang ini. Proses pembersihan material banjir dilakukan dengan bantuan alat berat.*