Hidayatullah.com– Dai asal Amerika Serikat (AS) Syeikh Yusuf Estes menggelar safari dakwah di Indonesia. Yusuf Estes terbang langsung dari Los Angeles kemudian singgah di Incheon, Korea Selatan, dan transit di Singapura baru melanjutkan perjalanannya ke Indonesia.
Dalam rilis yang diterima hidayatullah.com, selama lebih kurang 24 jam perjalanan, sosok dai terkemuka asal AS ini mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta tepat pukul 7 pagi WIB dan langsung disambut oleh Ketua Sahabat Dakwah Internasional (SDI), Bukhari Wahid dan pembina SDI Sahir.
Dari bandara, Yusuf Estes langsung dibawa menuju hotel di kawasan Sudirman, Jakarta, untuk melepas lelah setelah sekian lama berada di dalam pesawat.
Baca: Sisi Lain Zakir Naik: Menjaga Wudhu, Istri-Anaknya Diminta Tidak Difoto
Agenda resmi Yusuf Estes di Indonesia dimulai pada hari Ahad (18/03/2018) yaitu mengisi ceramah subuh di Masjid Darussalam Kota Wisata, Cibubur, Jakarta Timur, dan dilanjutkan ceramah zhuhur di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat.
Selain melakukan safari dakwah di beberapa kota yang ada di Indonesia, Yusuf Estes juga diagendakan melakukan beberapa pertemuan dengan berbagai pihak di Indonesia seperti ulama dan pejabat pemerintah.
Ada komentar menarik dari Yusuf Estes setibanya di Indonesia. Hal itu disampaikannya langsung kepada Bukhari Wahid.
“Dia bilang ke kita, wah servisnya kelas keluarga kerajaan,” ungkap Yusuf Estes kepada Bukhari Wahid. Sepertinya Yusuf Estes sangat terkesan dengan sambutan dan pelayanan yang diberikan kepada beliau.
Kedatangan Yusuf Estes ke Indonesia difasilitasi oleh SDI yang sebelumnya juga menghadirkan Dr Zakir Naik dan Mufti Kerajaan Perlis Malaysia, Dr Mohd Asri Zainul Arifin (Dr Maza).
Baca: Pernah Larang Ucapan Natal, Yusuf Estes Ditolak Masuk Singapura
Yusuf Estes dibesarkan dari keluarga penganut agama Kristen yang sangat taat, dia mendapat pendidikan di Texas, sukses dalam berbisnis musik, memiliki toko, acara TV dan menggunakan bakatnya untuk menjadi seorang penginjil, sambil melakukan beberapa khotbah dari Alkitab.
Ada peristiwa menarik yang dia alami, yang peristiwa ini akhirnya mengubah total hidupnya.
Pada tahun 1991 dia berusaha mempengaruhi seorang Muslim dari Mesir untuk berpindah agama, namun justru akhirnya dia menemukan fakta sebenarnya tentang Islam sejati dan kemudian menjadikan dirinya seorang Muslim.*