Hidayatullah.com–Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI) mendatangi MUI Pusat, untuk menyerahkan surat permohonan dan bukti-bukti indikasi sesatnya Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), di kantor pusat MUI, Masjid Istiqlal Jakarta, Senin, 5/3 kemarin.
Hal ini terkait dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LDII pada 6-8 Maret, yang rencana turut dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Agama Maftuh Basyuni, Ketua MUI KH. Ma’ruf Amien, serta sejumlah tokoh organisasi Islam Indonesia.
Dalam pertemuan itu, perwakilan LPPI Hartono Ahmad Jaiz memohon MUI agar tidak menghadiri dan memberikan materi pada Rekarnas LDII. LPPI juga mendukung MUI untuk mendesak Presiden dan Wakil Presiden agar tidak menghadiri acara yang dilangsungkan di Balai Sudirman, Jakarta tersebut.
Rombongan LPPI diterima Ketua MUI KH Nazri Adlani dan Sekretaris MUI Dra Hj. Welya Sefitri M.Si sekitar pukul 13.00 WIB. Hadir dalam rombongan Mashad (FUI), Aru Saeh Abdullah dan Zulfi Sykur dari DDII.
Menurut Nazri Adlani, sesuai rapat MUI 14 Februari 2007 MUI melarang pengurusnya menghadiri acara Rakernas LDII. “MUI tidak akan menghadiri acara tersebut. Untuk itu perlu dibuat edaran kepada seluruh pengurus dan disebarkan kepada MUI daerah, “demikian dikatakan Nazri Adlani, seperti dikutip LPPI dalam siaran persnya yang dikeluarkan sore hari setelah pertemuan..
Dalam siaran pers itu juga dikatakan, Menteri Agama (Menag) Maftuh Basyuni tidak akan menghadiri acara tersebut. “Menag menolak dengan keras, kecuali LDII melakukan klarifikasi pertaubatannya, dan mengumumkan hal itu ke seluruh media massa di Indonesia,” demikian bunyi siaran pers yang ditandatangani ketua LPPI M. Amin Djamaludin ini.
Bunyi hasil penelitian LPPI yang diserahkan ke MUI adalah, faham yang dianut LDII tidak berbeda dengan aliran Islam Jamaah/Darul Hadits yang telah dilarang Kejaksaan Agung Indonesia tahun 1971 (SK Jaksa Agung RI No. Kep-089/D.A/10/1971 tanggal 29 Oktober 1971).
LPPI juga meyerahkan dua buku hasil penelitian tentang LDII, yaitu Kupas Tuntas Kesesatan dan Kebohongan LDII (terbitan LPPI 2007) dan Akar Kesesatan LDII dan Penipuan Triliyunan Rupiah (terbitan LPPI 2004).
Dalam Kerangka Acuan Rakernas LDII yang didapat Suara Hidayatullah disebutkan, selain akan dihadiri para pejabat tinggi negara dan tokoh-tokoh Islam, acara ini memakan biaya sekitar 1,8 miliar rupiah. [surya/cha]