Hidayatullah.com– Ketua Majelis Fatwa dan Pusat Kajian Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), Dr Zain An-Najah mengaku, banyaknya persoalan dalam negeri membuat umat Islam Indonesia tidak terfokus untuk melakukan perlawanan terhadap upaya realisasi pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dari Tel Aviv ke Baitul Maqdis (Al-Quds/Yerusalem) pertengahan Mei mendatang.
“Umat Islam sendiri di dalam negeri banyak masalah, tidak kuat mikir banyak cabang. Kualitas umat Islam belum sampai kesana,” ujarnya kepada hidayatullah.com di Jakarta, baru-baru ini.
Menurutnya, selain faktor tersebut, kurang masifnya perhatian mengenai Palestina juga karena banyak yang tidak memahami dan mengikuti perkembangan tentang Baitul Maqdis terkini.
Baca: MUI Berharap Masyarakat Indonesia Terus Peduli Palestina
Meskipun, sambung Zain, beberapa bulan lalu umat Islam di berbagai belahan dunia menggelar aksi demonstrasi besar-besaran menyikapi pidato Presiden AS Donald Trump yang mendeklarasikan upaya pemindahan kedutaan besarnya. Termasuk di Jakarta, yang dipimpin langsung oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Umat Islam kalau tidak ada kejadian tidak bergerak, memang musibah itu oleh Allah ditimpakan supaya umat Islam bergerak,” ungkapnya.
Sehingga, terang Zain, realisasi rencana AS untuk memindahkan Kedutaan Besarnya di Baitul Maqdis 15 Mei 2018 mendatang, bertepatan dengan 70 tahun deklarasi “negara” Israel, harusnya mendorong umat Islam untuk bergerak kembali.
Baca: Dr Amir Faishol: Umat Islam Harus Tegas Membela Palestina
Karenanya, Direktur Pesantren Tinggi Al-Islam ini juga menyerukan, agar sosialisasi soal Palestina harus terus digaungkan.
“Memang memperjuangkan Palestina ini butuh perjuangan yang panjang tidak bisa semangat satu dua minggu,” pungkasnya.*