Hidayatullah.com– Sepucuk surat edaran mengatasnamakan Markas Komando Jawa Tengah, Patriot Garuda Nusantara atau PGN, melarang tabligh akbar yang akan dihadiri dai kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) beredar di Semarang, Jawa Tengah.
Pihak UAS membenarkan jika telah terjadi penolakan atas rencana dakwahnya di Semarang.
“Benar,” ujar asisten UAS Dayat kepada hidayatullah.com lewat pesan WhatsApp, Kamis (26/07/2018) saat dikonfirmasi.
Diwarta media, dalam surat yang beredar, UAS dilarang hadir di Semarang oleh suatu ormas, karena dituding corong sebuah ormas yang telah dibubarkan pemerintah dan dituding mengusung radikalisme.
Terkait beredarnya surat itu, Kepolisian menyatakan, tidak ada yang berhak melarang UAS hadir di acara itu.
“Siapapun kalau mengeluarkan surat edaran silakan saja. Tetapi itu tidak mempunyai kekuatan hukum yang tetap, mana ada ormas yang melarang,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (25/07/2018) kutip Viva.co.id kemarin.
Lewat surat edaran ini, juga disampaikan ancaman akan dilakukan ‘aksi perlawanan’ bila UAS tetap menghadiri tabligh akbar yang rencananya digelar pada 30 dan 31 Juli 2018.
Mengenai hal itu, Iqbal menegaskan, tidak diperkenankan pihak-pihak tertentu melakukan tindakan kepolisian, “Tidak bisa menggunakan tindakan-tindakan memaksa,” kata Iqbal.
Baca: Penghina Ustadz Somad Minta Maaf, Akun FB-nya “Menghilang”
Iqbal menambahkan, dalam hal pembubaran maupun pemberian izin, Polri pun memiliki dasar pertimbangan keamanan. Dalam kaitan surat edaran ini, menurut Iqbal, Polda Jawa Tengah sudah mengambil langkah untuk bertindak sebagai jembatan agar semua pihak dapat menciptakan suasana yang kondusif.
Jika sampai ada tindakan fisik maupun pidana, mantan Kapolrestabes Surabaya ini menegaskan, pihaknya tidak segan untuk melakukan tindakan hukum.
“Beberapa saat lagi akan ada komunikasi, akan dijembatani oleh Polda Jateng antarkedua belah pihak,” ujar dia.
PGN Jawa Tengah bersikeras menolak dakwah UAS di Kota Semarang. Rencananya dai asal Pekanbaru, Riau, itu akan mengisi pengajian di dua lokasi.
Ketua PGN Jawa Tengah, Mohammad Mustofa Mahendra membenarkan, jika pihaknya menolak kehadiran UAS di Semarang. Hal itu dikuatkan dengan surat edaran penolakan yang kini telah beredar luas.
“Somad itu kan HTI. Kok masih diberi ruang (ceramah). Walau mulutnya sudah bilang sudah tobat,” tuding Mustofa, Rabu.
Sesuai jadwal, UAS akan mengisi acara tabligh akbar di Lapangan Leboh Raya, Pedurungan Kidul, pada Senin 30 Juli 2018. Kemudian, UAS akan mengisi acara kajian subuh akbar di Masjid Jami’ Jatisari BSB, Mijen, pada Selasa, 31 Juli 2018.
Mustofa menyayangkan pihak penyelenggara acara yang lebih memilih mengundang UAS. Ia menuding, acara itu juga diinisasi ormas radikal. Ia mengklaim akan lebih baik jika pengajian tersebut diisi oleh sejumlah kiai kondang di Jawa Tengah yang juga ulama Nahdlatul Ulama seperti Gus Yusuf, Habib Luthfi, dan sejumlah tokoh besar NU lainnya.
Ia menuding bahwa adanya rencana demo sejumlah orang yang mendukung kehadiran UAS dengan alasan menyuarakan kebebasan ideologi Islam sebagai sesuai yang tak patut. Karenanya organisasinya siap melakukan perlawanan.
Baca: Ceramah Ustadz Somad di PLN Dibatalkan, Panitia Minta Maaf pada Masyarakat
“Ideologi Islam apa? Sudah jelas dasar negara kita itu Pancasila, dia mau bikin ideologi apa lagi? Kalau mau bikin ideologi itu kan berarti makar,” ujarnya.
Mustofa mengaku telah bertemu dengan aparat kepolisian dan TNI membicarakan terkait benturan dan penolakan terhadap kehadiran UAS. “Bapak-bapak Kepolisan dan Tentara tadi sudah ketemu, intinya mereka tidak mau ada tabrakan,” katanya.
“PGN Jateng menolak keras dan mendesak tidak memberikan izin kegiatan yang diselenggarakan oleh gerakan radikal yang menebarkan kebencian, fitnah dan permusuhan, melarang dan menolak kehadiran ustaz Abdul Somad yang berpotensi menimbulkan keresahan,” demikian tertulis dalam surat yang ditandatangani oleh Panglima Tertinggi PGN, Nurul Arifin.
Menyikapi penolakan tersebut, informasi diterima hidayatullah.com dari pihak UAS, berbagai ormas Islam di Semarang langsung menggalang dukungan bagi UAS agar tetap menggelar safari dakwahnya di Semarang.*
Baca: Ustadz Somad Diperlakukan Bak Teroris, Pengacara GNPF akan Protes Pemerintah China