Hidayatullah.com– Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai, kewaspadaan utang baik negara maupun BUMN harus ditingkatkan. Menurutnya, kondisi utang tersebut berbahaya untuk kelangsungan ke depannya.
“BUMN utangnya itu sudah hampir mengalahkan jumlah asetnya. Dan itu berbahaya sekali. Apalagi kalau utangnya teridentifikasi bukan utang produktif, tapi utang penugasan untuk menjalankan ambisi-ambisi pemerintah. Seperti membangun infrastruktur,” ujarnya kepada hidayatullah.com di Gedung Juang 45, Jakarta, baru-baru ini.
Utang BUMN untuk infrastruktur, terang Fahri, kembalinya dalam jangka waktu yang lama, sementara BUMN harus ada siklus keuangan yang lebih cepat supaya lebih sehat.
“Negara terlalu banyak utang juga berbahaya sekali. Selain memang kita diatur dalam UU APBN, juga citra internasional,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kewaspadaan terhadap utang juga memberi sinyal kepada market terutama pasar keuangan yang memukul rupiah, akhirnya rupiah melemah dari waktu ke waktu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Saya dengar BI sudah di atas 20 miliar US dollar nyuntik rupiah supaya sehat. Itu kan sebanyak 300 triliun dibayarin begitu saja untuk miss manajemen ekonomi kita ini,” tandasnya.
Fahri juga mengkritik gaya pemerintah yang menurutnya masih menggunakan gaya lama dalam menangani permasalahan ekonomi.*