Hidayatullah.com– Saat ini terjadi salah kaprah mengidentifikasikan ancaman terhadap Pancasila. Salah kaprah ini, kata senator DPD RI Fahira Idris, ditandai dengan getolnya kelompok tertentu yang melebali kelompok lain yang berbeda pendapat sebagai radikal, tidak nasionalis, dan antipancasila.
Padahal ada hal lain yang dinilai betul-betul merupakan ancaman terhadap Pancasila.
“Ketimpangan ekonomi yang menganga dan ketidakadilan sosial yang semakin meruncing adalah ancaman nyata bagi Pancasila dan negeri ini,” ujarnya di sela-sela Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jumat (14/09/2018).
Tetapi anehnya, kata dia, ancaman nyata ini dianggap angin lalu.
Jika di sebuah negeri terjadi ketimpangan luar biasa antara kaya dan miskin, maka perbedaan sekecil apapun sangat berpotensi menjadi konflik dan perpecahan.
Masih menurut Fahira, sila keadilan sosial dalam Pancasila memerintah pemegang tampuk kekuasaan, siapapun itu, untuk mengangkat derajat orang miskin.
Jika orang miskin tidak diangkat derajat dan kesejahteraannya, maka pasti melahirkan ketidakstabilan di masyarakat dan ini menjadi ancaman serius bagi negeri ini.
“Contoh nyata saja, ketimpangan kepemilikan lahan karena penguasaan lahan oleh segelintir orang sudah melahirkan konflik agraria di banyak tempat. Semua ini terjadi karena ada ketidakadilan,” papar Anggota DPD RI DKI Jakarta yang mencalonkan diri kembali pada Pemilu 2019 ini.
Keadilan sosial, sambung Fahira, adalah akar persatuan Indonesia sebagai sebuah bangsa yang akan kuat dan menumbuhkan pohon-pohon ketahanan bangsa jika dirasakan rakyat. Itulah kenapa Pancasila ditutup dengan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.*