Hidayatullah.com– Berbagai lembaga dan ormas memang diakui peran sertanya dalam upaya membantu penanganan pasca bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah khususnya di Kota Palu.
Termasuk Front Pembela Islam (FPI) yang juga menurunkan relawannya antara lain dalam upaya mengevakuasi mayat korban.
Pantauan di lapangan memang ditemui relawan beratribut Laskar Pembela Islam yang merupakan sayap gerakan FPI. Anggota Dewan Mudzakarah DPP Hidayatullah termasuk yang mengakui dan menyaksikan langsung pemandangan itu.
“Setelah dua hari lalu ke posko Wahdah Islamiyah yang dipimpin oleh Ustadz Zaitun Rasmin sekaligus shalat zuhur dan ashar berjamaah, begitu juga dengan FPI yang selalu bertemu di lapangan evakuasi, semalam giliran kami ke Posko Keadilan dan bertemu dengan Ustadz Salim Al-Jufri,” tuturnya di kepada hidayatullah.com, Kamis (05/10/2018).
Sebelumnya, sehubungan dengan banyak beredarnya informasi yang menyatakan bahwa Plt Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI menyebarkan hoax terkait aktivitas kemanusiaan FPI di Sulteng, Kemkominfo menyampaikan klarifikasinya.
Kemkominfo yang diwakili oleh Plt Kepala Biro Humas Ferdinandus Setu, tidak pernah mengeluarkan pernyataan bahwa aktivitas kemanusiaan FPI bagi korban gempa bumi di Sulawesi Tengah sebagai hoax.
Adalah benar bahwa Kemkominfo RI, pada Selasa, 2 Oktober 2018 mengeluarkan Siaran Pers mengenai 8 (delapan) hoax yang muncul di internet pasca-gempa Sulawesi Tengah.
“Salah satu hoax yang kami sampaikan pada siaran pers tersebut adalah foto yang memperlihatkan sejumlah orang melakukan aktivitas di wilayah tanah longsor yang disandingkan dengan judul atau caption ‘gerak cepat relawan FPI evakuasi korban gempa palu 7.7’.
Kami sampaikan dalam siaran pers kami bahwa foto tersebut adalah hoax karena faktanya dalam gambar tersebut memperlihatkan relawan FPI yang membantu korban longsor di Tegal Panjang Sukabumi pada tahun 2015,” ujar Ferdinandus Setu Plt. Kepala Biro Humas Kemkominfo RI baru-baru ini dalam siaran persnya diperoleh hidayatullah.com, Jumat (05/10/2018).
“Sekali lagi, Kementerian Kominfo RI yang diwakili oleh Plt Kepala Biro Humas Ferdinandus Setu sama sekali tidak mengeluarkan pernyataan bahwa aksi kemanusiaan di FPI di Sulawesi Tengah sebagai hoax,” tegasnya.
Setiap bantuan kemanusian untuk meringankan penderitaan saudara-saudara sebangsa di Sulawesi Tengah yang terdampak gempa, dari siapapun, dari organisasi apapun, Kemkominfo menilai, “harus kita apresiasi sebagai upaya bersama seluruh komponen bangsa.”
Kementerian Kominfo RI, selain memastikan jaringan telekomunikasi di wilayah terdampak gempa di Sulawesi Tengah, juga akan terus memantau dan menyampaikan kepada publik setiap informasi hoax terkait penanganan di masa tangggap darurat bencana ini.
“Setiap pelaku hoax akan kami teruskan ke Mabes Polri (Cq Direktorat IT & Cyber Crime) untuk proses penegakan hukum lebih lanjut,” ujarnya.
Baca: Jenazah Atlet Paralayang Korsel Ditemukan di Reruntuhan Hotel Roa-Roa
Kepada para netizen Indonesia, dimohon dengan sangat, jika tidak atau belum bisa membantu secara langsung saudara-saudara di Sulawesi Tengah, setidaknya bisa berkontribusi untuk mempercepat proses pemulihan pada masa tanggap darurat dengan tidak ikut menyebarkan informasi yang masih diragukan kebenarannya alias hoax.
“Jika masih ragu-ragu apakah sebuah informasi masuk kategori hoax atau fakta atau jika ada informasi yang diduga mengandung hoax, masyarakat dapat melaporkannya melalui laman aduankonten.id, email aduankonten@kominfo.go.id atau mention ke akun Twitter @aduankonten,” pungkasnya.
Diberitakan hidayatullah.com sebelumnya, Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Palu di Kelurahan Tondo, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, menjadi posko bersama para relawan dari berbagai lembaga dan komunitas.
Antara lain dari lembaga kemanusiaan internasional asal Turki Humanitarian Relief Foundation (IHH), Baitul Maal Hidayatullah (BMH), Tim SAR Hidayatullah, Sahabat Al-Aqsha (SA), Laskar Pembela Islam dari FPI, Jakarta Islamic School (JIS), dan sebagainya.
“Di posko kami juga kedatangan tamu, relawan dari JIS (Jakarta Islamic School) dipimpin oleh Pak Auf al-Maududi, yang bawa bantuan langsung dari Jakarta. Rencana bantuan mereka masuk via hercules langsung dari Halim Perdanakusuma ke Palu. Ada juga Sahabat Al-Aqsha, Pak Siroj, dan
dari Laskar Pembela Islam (LPI),” ujar Abu Fathun, salah seorang relawan TASK Hidayatullah Peduli Palu di Palu, Rabu (03/10/2018).*
Berita gempa dan tsunami Palu bekerjasama dengan Dompet Dakwah Media