Hidayatullah.com– Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Palu di Kelurahan Tondo, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, menjadi posko bersama para relawan dari berbagai lembaga dan komunitas.
Antara lain dari lembaga kemanusiaan internasional asal Turki Humanitarian Relief Foundation (IHH), Baitul Maal Hidayatullah (BMH), Tim SAR Hidayatullah, Sahabat Al-Aqsha (SA), Laskar Pembela Islam dari FPI, Jakarta Islamic School (JIS), dan sebagainya.
Di posko ini warga sekitar pesantren yang juga korban bencana turut kebagian jatah makan sehari-hari pasca tsunami. “30-an orang sampai 50-an orang, sekitar itu,” ujar Abu Fathun, salah
seorang relawan TASK Hidayatullah Peduli Palu di Palu, kepada hidayatullah.com, Rabu (03/10/2018).
Baca: BBM Langka di Palu Rp 60 Ribu per Liter, Antrean Sampai 2 Km
“Di posko kami juga kedatangan tamu, relawan dari JIS (Jakarta Islamic School) dipimpin oleh Pak Auf al-Maududi, yang bawa bantuan langsung dari Jakarta. Rencana bantuan mereka masuk via hercules langsung dari Halim Perdanakusuma ke Palu. Ada juga Sahabat Al-Aqsha, Pak Siroj, dan
dari Laskar Pembela Islam (LPI),” ujarnya.
Dengan kedatangan relawan dari berbagai lembaga itu, aktivitas posko di kampus Hidayatullah begitu sibuk. Termasuk di dapur umum pun tak kalah sibuknya.
Ibu-ibu relawan tampak sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk seratusan relawan yang akan bertugas pagi hari ini, Rabu (03/10/2018).
“Semoga ibu-ibu yang bertugas masak dapat diberi kekuatan dan keikhlasan dalam melayani para relawan. Amin,” harapnya.
Dijelaskan bahwa dengan bergabungnya para relawan pada satu posko bersama tersebut akan memudahkan proses distribusi bantuan bagi para korban. Di samping itu dirasa juga akan lebih aman.
“Enggak aman kalau kita terpisah-pisah,” ujarnya.
“Jadi kalau bawa bantuan, memang harus ada pengawalan pengamanan. Dia akan mudah terdistribusi, mudah sampai ke titik-titik bantuan. Karena kan kita sudah punya peta ya. Jadi kita tinggal mengarahkan mereka untuk mengarahkan bantuan ke mana mereka mau, ke posko-posko. Artinya titik-titik pengungsian kita sudah tahu. Kemudian juga mereka akan aman ya. Karena pasti kita akan mengawal. Mereka dikawal dengan Tim SAR (Hidayatullah) saat distribusi bantuan itu.
Pagi ini kan yang dari JIS langsung menyebar di bawah pengawalan SAR Hidayatullah untuk mendistribusikan bantuan mereka. Datanya juga dari kita. Jadi mereka langsung ke lapangan, foto, ya selesai,” paparnya.
Ia menerangkan, dengan keberadaan posko tersebut membuat kampus Hidayatullah semakin dekat dan dikenal masyarakat Palu. Bahwa pesantren bukan hanya lembaga pendidikan, tapi juga memiliki peran sosial bagi masyarakat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Bahkan, terangnya, saat ini dari salah satu dinas setempat melibatkan Pesantren Hidayatullah dalam hal distribusi sembako.
“Jadi dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi itu melibatkan kita dalam distribusi sembako dan sekarang sedang dalam proses,” terangnya.
Selain posko induk di Hidayatullah Palu, Hidayatullah juga membentuk posko transit di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dan di Mamuju, Sulawesi Barat. Posko transit ini untuk memudahkan warga masyarakat yang ingin menyalurkan bantuannya lewat Hidayatullah, terutama bagi mereka
yang tidak bisa menyerahkan langsung ke Palu.*
Baca: Pesantren Kena Gempa dan Tsunami, Santri-Ustadznya Selamat