Hidayatullah.com– Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto menyampaikan ibu adalah figur yang tak kenal lelah mendedikasikan energi, pikiran, dan waktunya untuk anak.
Seiring dengan perkembangan dewasa ini, peran ibu, kata dia, tentu semakin berat. Ibu tidak hanya tertantang membiayai kebutuhan anak, namun lebih dari itu bagaimana memastikan stimulasi tumbuh kembang anak berjalan dengan baik.
“Apalagi saat ini kita dihadapkan dengan era industri 4.0, suatu era yang diwarnai oleh kecerdasan buatan (artificial intelligence), era super komputer, inovasi dan perubahan cepat.
Meski saat ini kita telah memasuki era serba digital, peran ibu tak tergantikan. Kedahsyatan teknologi tak menggantikan peran signifikan ibu dalam mendidik anak,” terangnya kepada hidayatullah.com Jakarta pada Sabtu (22/12/2018).
Namun, lanjutnya, ibu harus terus meningkatkan kapasitasnya dalam pengasuhan anak. Agar kompatibel dengan kebutuhan terkini. Memang tugas pengasuhan bukan hanya ibu, tapi ayah juga harus berperan aktif, kata dia.
“Karena ayah yang hebat dalam pengasuhan anak turut menentukan perkembangan generasi,” jelasnya.
Ia menerangkan, tugas utama orangtua adalah bagaimana memenuhi hak dasar anak, merawat, membimbing, mendidik, dan melatih anak agar tahapan demi tahapan perkembangan anak terbimbing secara optimal.
Ia sangat menghargai dan mengapresiasi para ibu di berbagai titik daerah yang dengan kondisi keterbatasan ekonominya, tapi serius mengasuh anak hingga berpendidikan tinggi.
“Ini sangat banyak sekali jumlahnya,” ungkapnya.
“Meski profesinya sebagai petani tradisional, buruh, bahkan sebagai asisten rumah tangga, dengan pendapatan pas-pasan tapi masih banyak di antara mereka fokus pada keunggulan anaknya untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin demi mengggapai cita cita anak.”
Spirit ini, kata dia, sangat besar dampaknya bagi masa depan generasi, bangsa, dan negara.
“Semoga dedikasinya para ibu menghantarkan masa depan generasi yang lebih baik,” tutupnya.* Andi