Hidayatullah.com– Sebanyak 13 kota dan kabupaten se-Provinsi Sulawesi Selatan terdampak bencana termasuk banjir, berdasarkan data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Jumat (25/01/2019). Namun di beberapa titik banjir disebut telah surut.
“Banjir sudah surut di beberapa wilayah. Tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran persnya diterima hidayatullah.com.
Sutopo mengatakan bahwa bantuan terus berdatangan dari berbagai pihak.
“BPBD bersama BNPB, TNI, Polri, Basarnas, Kemensos, Kemenkes, Kementerian PU Pera, SKPD, NGO, relawan dan berbagai unsur lainnya terus membantu penanganan darurat,” ujarnya.
Baca: Bencana Sulsel: 59 Orang Meninggal, 13 Kota/Kabupaten Terdampak
Ia mengatakan, Kepala BNPB, Doni Monardo kemarin telah memberikan bantuan dana siap pakai sebesar Rp 1,15 miliar dan logistik senilai Rp 828,9 juta untuk penanganan darurat di Sulawesi Selatan.
“Bantuan langsung diterima Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah di Kantor Gubernur Sulsel pada 24/01/2019,” sebutnya.
Sebanyak 106 desa terdampak bencana, tersebar di 61 kecamatan di 13 kabupaten/kota yaitu Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap , Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Sinjai.
Baca: Banjir Makassar, Panitia Reuni Santri Al-Bayan Jadi Relawan SAR
Menurutnya, dana siap pakai digunakan untuk operasional tanggap darurat bagi BPBD Sulsel, BPBD Gowa, BPBD Jeneponto, BPBD Maros, dan BPBD Kota Makassar.
“Bantuan logistik berupa tenda gulung 250 lembar, sandang 425 paket, selimut 560 lembar, paket perlengkapan keluarga 100 paket, perlengkapan bayi 202 paket, matras 240 lembar, kantong mayat 30 lembar, karung pasir 300 lembar, makanan siap saji 540 paket, lauk pauk 714 paket, dan makanan tambahan gizi 690 paket,” sebutnya.
Baca: Aksi Heroik Nenek Selamatkan Cucunya Saat Banjir di Gowa
Data sementara dampak bencana di Sulawesi Selatan per Jumat (25/01/2019) pukul 12.00 WIB, tercatat 59 orang meninggal, 25 orang hilang, 47 orang luka-luka, 6.596 orang terdampak, dan 3.481orang mengungsi.
“(Sebanyak) 79 unit rumah rusak (32 unit hanyut, 26 rusak berat, 2 rusak sedang, 14 rusak ringan, 5 tertimbun), 4.857 unit rumah terendam, dan 11.876 hektare sawah terendam banjir. Kerusakan sarana fisik antara lain 10 jembatan, 16,2 km jalan, 2 pasar, 12 unit fasilitas peribadatan, 6 fasilitas pemerintah, dan 22 unit sekolah,” sebutnya.*