Hidayatullah.com– Masjid dan sejumlah tempat lainnya di Desa Buniayu, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) diacak-acak orang tak dikenal pada Kamis (21/03/2019) dinihari.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Agung Triatmaja mengatakan, ada 6 lokasi yang diacak-acak oleh orang tidak dikenal.
Keenam lokasi tersebut adalah Masjid Darussalam, TPA Darussalam, rumah takmir Masjid Darussalam, area belakang Pondok Pesantren Miftahul Falah halaman rumah warga, dan kebun milik warga.
“Sekitar jam 04.20 saat saksi bangun tidur dan akan melaksanakan adzan, saksi melihat masjid dalam keadaan kotor,” ujar Agung melalui pesan tertulis, Kamis kutip Anadolu Agency, malam ini.
Karpet masjid berada di pinggir jalan, kipas menyala, dan sandal jepit berada di tempat imam.
Saksi juga menemukan kitab, papan tulis, hingga karpet dimasukkan ke dalam sumur pada TPA yang berjarak dari 50 meter dari Masjid Darussalam.
Selain itu, rumah dari takmir Masjid Darussalam dilempar batu sehingga keramik lantai teras pecah.
Pelaku juga menebangi puluhan pohon di kebun salah satu warga.
Agung mengatakan Polres Banyumas masih menyelidiki kasus ini.
“Pelaku belum (teridentifikasi), masih dalam penyelidikan,” kata Agung.
Informasi lain diihimpun hidayatullah.com, selain masjid diacak-acak, kitab-kitab suci Al-Qur’an di TPA Daarussalam juga dibuang ke dalam sumur.
Sekretaris Desa, Agus Supriadi, mengungkapkan, setelah mendapatkan laporan dari unsur wilayah bahwa telah terjadi beberapa perusakan di tempat ibadah, pihaknya langsung melakukan pengecekan ke lokasi.
“Yang pertama itu di taman pendidikan Al-Qur’an (TPA) Daarussalam, dimana setelah kita cek di sana kita lihat secara langsung bahwa kitab suci Al-Qur’an dan tempat ibadah dikotori dan sebagian Al-Qur’an dibuang ke sumur. Kita tidak tahu karena campur dengan karpet dan meja-meja,” ujarnya Detikcom, Kamis (21/03/2019) siang.
Kata Agus, selain di masjid, ada sejumlah lokasi di wilayah ini yang juga dirusak oleh orang yang hingga kini masih misterius ini. Kejadian-kejadian ini, kata Agus terjadi pada Kamis dinihari sekitar pukul 02.30-04.00 WIB.
Ia menyebut, rentetan kejadian tersebut bermula dari perusakan karung padi milik petani di sekitar area Pondok Jami Miftahul Fallah Desa Buniayu. Karung milik petani itu ditusuk-tusuk dengan benda tajam sampai rusak.
Kemudian, pelaku yang tidak diketahui identitasnya ini, melakukan perusakan puluhan pohon durian, albasia, dan jati yang ditanam santri di sekitar pondok. Pohon-pohon tersebut ditebas sampai roboh.
“Kejadian di sana ada tetangga yang melihat itu sekitar jam 3 pagi,” jelasnya.
Habis menebang pepohonan milik pondok dan menusuk karung padi milik warga, orang yang tak dikenal itu kemudian menuju TPA Daarussalam dan Masjid Daarussalam yang berjarak sekitar 1 kilometer. Pelaku merusak dan mengotori karpet masjid tersebut.
“Karpetnya dikotori dan dimasuki pakai sendal, lalu tempat guru ngaji TPA ini rumahnya dilempar batu sehingga di depan itu ada bekas keramik pecah, kebetulan kena temboknya karena batunya lumayan,” jelasnya.
“Kitabnya lebih dari satu (yang dimasukkan sumur) dan kita lihat ada kitab yang tersisa di rak. Ada Al-Qur’an yang dibuka dan dikasih kotoran tanah. Itu sekitar jam 3 sampai subuh,” jelasnya.*