Hidayatullah.com– Dalam rangka aksi peduli korban banjir di Papua, relawan yang tergabung dalam TASK Hidayatullah Peduli Banjir Papua mendistribusikan berbagai bantuan kepada korban banjir.
Selain memberikan bantuan berupa makanan dan paket bahan makanan kepada pengungsi di gereja, relawan Hidayatullah juga memberikan pelayanan pemulihan trauma kepada anak-anak terdampak bencana dalam bentuk hiburan, Kamis (21/03/2019).
“Kegiatan menghibur anak-anak korban bencana di gereja Tupali, ada 18 anak-anak,” ujar Dankorlap TASK Hidayatullah Ahmad Hamim di Sentani, Jayapura, Papua, kepada hidayatullah.com, Kamis (21/03/2019) malam.
“(Kami juga) membagikan makanan siap saji 200 bungkus di Ivar Gunung, Kampung Toladan, Distrik Sentani Kota, Jayapura. (Serta) mengirimkan paket bama (bahan makanan) ke pengungsi di gereja kampung Putali, Danau Sentani,” tambah anggota SAR Hidayatullah ini.
Setiap paket tersebut masing-masing berisi air mineral 5 dus, selimut 12 lembar, dan pakaian layak 4 kantong.
Ia mengatakan bahwa kampung tersebut terisolasi. Tim pun harus menggunakan kapal untuk menuju lokasi pengungsian tersebut.
Adapun personel tim tersebut sejumlah 19 orang, terdiri dari berbagai unsur: SAR Hidayatullah, BMH Papua, santri dan pengasuh, DPD Hidayatullah Timika, dan satu orang dari Al Birr Jakarta, sebut Hamim.
Selain pendistribusian bantuan tersebut, relawan Hidayatullah juga terlibat dalam operasi SAR dalam mencari dan menyelamatkan korban bencana.
Mereka terdiri dari 4 regu. Masing-masing reguke yang bergabung dengan tim SAR gabungan berhasil menemukan sejumlah mayat korban bencana.
Hamim menyebut, regu 1 di kawasan Pasar baru, menemukan 1 jenazah bayi yang tidak dikenali.
Regu 2, di Jalan Durian Komba. Di sini ditemukan 1 jenazah perempuan yang juga tidak dikenali.
Adapun regu 3 di Kampung Yahim, mereka bergerak bersama Polairud Polda Papua melakukan patroli keliling Danau Sentani. “(Di sini) ditemukan 2 jenazah perempuan,” ungkap Hamim.
Sedangkan regu 4 di kompleks markas AURI. Di sini ditemukan 3 jenazah.
Hamim kembali menyampaikan bahwa kondisi di lapangan masih darurat. Pengungsi bahkan relawan pun masih membutuhkan bantuan masyarakat.
Kebutuhan pengungsi antara lain perlengkapan wanita, susu bayi, popok bayi, selimut, terpal, sarung, obat-obatan, tenaga medis, makanan siap saji, air mineral, dan perlengkapan kerja untuk bersih-bersih.*