Hidayatullah.com-Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia mengungkapkan keprihatinan akan gejala dan gelagat dalam kehidupan bangsa dengan adanya perseteruan, perselisihan, dan perbedaan pendapat tajam yang potensial membawa perpecahan bangsa.
Karenanya Wantim MUI mendorong terselenggaranya Pemilu 2019 yang damai, berkualitas, berkeadilan, dan berkeadaban.
“(Wantim MUI) menyeru rakyat pemilih khususnya umat Islam untuk menggunakan hak pilihnya sebagai manifestasi tanggung jawab warga negara yang baik. Memilih pemimpin adalah kewajiban kebangsaan dan keagamaan sekaligus,” tegas Ketua Wantim MUI Prof Din Syamsuddin dalam tausyiahnya di Jakarta, Rabu (27/03/2019).
Baca: Kampanye Akbar: Pendukung Prabowo-Sandi Berjubel Tanpa Dibayar
Untuk itu, Wantim MUI berpesan kepada rakyat untuk meningkatkan kecerdasan politik agar pemilu menjadi berkualitas, dan memilih pemimpin sesuai hati dan wawasan yang dalam, yaitu Indonesia yang berkeadilan dan berkemajuan di bawah naungan ridha Allah.
Wantim MUI juga menyeru kepada penyelenggara Pemilu, yakni KPU, Bawaslu serta lembaga penegak hukum untuk menyelenggarakan Pemilu dengan sebaik-baiknya sesuai hukum, dengan menampilkan diri sebagai wasit yang adil.
Wantim MUI berharap agar Pemilu 2019 berjalan damai, berkualitas, dan beradab.
“Maka kita menolak setiap gejolak dan gelagat yang akan mengadu domba umat Islam. Oleh karenanya, Dewan Pertimbangan MUI mengajak untuk mengawal Pemilu 2019 dan menjadi pemersatu bangsa di masa mendatang,” tegas Din.
Tak lupa, Wantim MUI menyeru umat Islam untuk terus berdoa kepada Allah subhanahu wata ‘ala agar bangsa Indonesia diberi kekuatan lahir dan batin serta terhindar dari petaka perpecahan dan permusuhan.* Andi