Hidayatullah.com– Forum Zakat (FOZ) prihatin atas terjadinya tindakan kekerasan terhadap tim medis maupun relawan kemanusiaan yang bertugas pada aksi di sekitar Bawaslu, Jakarta Pusat, Kamis dinihari (23/05/2019).
Lembaga-lembaga anggota FOZ menerjunkan tim medis dan tim pendukung lainnya untuk membantu korban-korban yang menderita, di antaranya gangguan kesehatan, luka-luka, dan dampak lainnya yang lebih parah.
“Sangat disayangkan upaya kemanusiaan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga anggota Forum Zakat harus mengalami tindakan represif yang dilakukan oleh oknum aparat. Salah satu yang mengalami tindakan pemeriksaan berlebihan adalah lembaga kemanusiaan sekaligus lembaga zakat Dompet Dhuafa,” ujar Ketua Umum FOZ Bambang Suherman dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (23/05/2019).
Baca: Berjibaku Mencegah Ricuh
Keluarga Besar FOZ yang beranggotakan 121 organisasi pengelola zakat se-Indonesia menyatakan sikap.
Pertama, mengingatkan kepada aparat yang berwenang bahwa tindakan pemeriksaan berlebihan yang dilakukan oknum aparat kepada tim medis yang sedang bertugas pada unjuk rasa Kamis dinihari tadi.
“Dapat diduga merupakan pelanggaran Pasal 11, Pasal 24-27, Pasal 36, dan Pasal 37 Konvensi Jenewa dimana petugas kesehatan harus dihormati dan dilindungi dalam segala keadaan,” ujarnya.
Kedua, FOZ meminta aparat pengamanan untuk lebih bijaksana dalam bertugas, khususnya kepada relawan kemanusiaan yang bertugas membantu para korban.
Kemudian, FOZ mengimbau masyarakat Indonesia agar tetap bersikap tenang dalam merespons isu-isu yang bergulir beberapa hari ini.
“Mengimbau masyarakat Indonesia agar tetap menjaga kedamaian dan persatuan bangsa Indonesia,” ujarnya.
FOZ mengimbau kepada seluruh Organisasi Pengelola Zakat (Baznas dan LAZ) untuk tetap konsisten dan profesional membantu siapapun dan dimanapun yang terkena musibah dan membutuhkan pertolongan, terlebih yang bersifat emergency.
“Mengimbau seluruh anggota FOZ untuk ikut menyebarkan pesan perdamaian dan solidaritas baik kepada masyarakat umum, penggiat medis dan kemanusiaan, serta kepada aparat pengamanan yang sama-sama bertugas,” ujarnya.
FOZ berharap semoga kejadian kekerasan tersebut tidak terluang kembali dan Indonesia segera kondusif.
Kronologi Kejadian
Sementara itu, berkaitan dengan informasi yang beredar di media sosial tentang penyerangan aparat kepolisian terhadap tim medis, Dompet Dhuafa menyampaikan kronologi kejadian tersebut sebagai berikut:
Rabu (22/05/2019) pukul 23.50 WIB
Tim mendapat instruksi untuk bergerak dari posisi sebelumnya di persimpangan Jalan Sabang. Tim pertama di kendaraan Isuzu Panther terdiri dari 1 orang perawat, 2 tim dokumentasi, dan 1 orang driver.
Tim kedua dengan kendaraan taktis Toyota Hilux terdiri dari 2 orang perawat dan beberapa orang tim pendukung.
Baca: Wanita Bercadar di Depan Bawaslu Bawa Al-Qur’an, Tak Membahayakan
Kamis (23/05/2019) pukul 00.16 WIB
Dalam waktu yang sangat singkat, pasukan pemukul massa yang terdiri atas satuan Brimob dan polisi berpakaian preman datang mengusir massa yang berada di sekitaran Sarinah. Kepolisian datang meringsek dan mendekati kendaraan Dompet Dhuafa. Tim yang ada di dalam kendaraan Dompet Dhuafa diminta turun.
Tim satu yang ada di dalam kendaraan Panther tidak mau turun, dan beberapa aparat seketika memukul kendaraan Isuzu Panther dengan tameng dan tongkat pemukul. Kaca bagian depan belakang, dan sebelah kanan hancur. Tak berselang lama kendaraan berhasil keluar dari kerumunan dan pergi meninggalkan lokasi.
Tim kedua yang berada di kendaraan Toyota Hilux mengikuti perintah untuk turun dan mereka diminta jongkok di depan kendaraan oleh seorang aparat. Satu anggota tim lainnya, terjatuh dari kendaraan dan langsung dipukul dan diinjak oleh anggota kepolisian.
Anggota kepolisian yang lain membentak-bentak. Padahal tim sudah menyampaikan bahwa kami adalah TIM MEDIS, “kami medis, kami medis.”
“Seketika anggota kepolisian semakin banyak dan menyuruh kami untuk pergi.
Ketika kami akan pergi itulah anggota kepolisian memukul, baik dengan rotan maupun tameng, juga menendang. Akibatnya, 2 orang tim mengalami luka cukup serius di bagian kepala dan dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Darat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Karena di saat yang sama, mobil kami yang sudah mulai bergerak dihentikan oleh salah seorang dari Brimob, kami sampaikan bahwa kami tim medis, namun dia tetap memukul kaca mobil bagian depan berulang kali dan menyuruh untuk maju. Seketika saja, ada anggota lain yang memukul kaca depan berulang kali hingga pecah. Dan satu orang anggota polisi juga mengeluarkan senjata api sejenis FN yang ditodongkan ke arah kami. Kemudian, kami diminta untuk membuka kaca dan saat itu kunci langsung dimatikan kemudian dicabut dan dilempar ke dashboard. Di saat bersamaan, anggota lainnya memukul spion kanan dan kaca samping hingga pecah berantakan,” ungkapnya.
Pukul 01.00 WIB
Semua tim berhasil keluar dari lokasi, dan 2 orang yang mengalami luka-luka dibawa ke RSPAD untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. “Alhamdulillah, kedua orang tim kami yang dirawat di RSPAD telah diperbolehkan pulang.”
“Laporan dikumpulkan dari Dian Mulyadi, Pundi Vito, Ahmad Riyadi, Yahmin, Abdul Aziz, M. Awaludin, Hendi Saputra, Eka Suwandi, Adi Malo, Dr. Syarif, Sigit (perawat), Sari Bunga (perawat),” jelas laznas tersebut.*