Hidayatullah.com– Psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan bahwa pengancam di media sosial jangan sampai dibiarkan lolos. Baru-baru ini seorang pria melontarkan ancaman pembunuhan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lewat sebuah video yang viral di media sosial, antara lain di laman berbagai Youtube.
Reza mengatakan, pelaku kejahatan kekerasan (violent crime) telah merisaukan karena potensi residivismenya. Karena itulah secara khusus dilakukan risk assessment untuk menakar tinggi rendahnya potensi tersebut.
Yang ditakar adalah riwayat gangguan mental dan penyalahgunaan narkoba; fantasi kekerasan; pola mengekspresikan amarah; stabilitas hidup, misalnya, tempat tinggal dan pekerjaan; dan kemandirian.
“Persoalannya, bagaimana dengan orang yang di medsos mengancam akan membunuh orang lain? Jelas, terlalu berisiko jika otoritas penegakan hukum mengecilkan potensi kebahayaan si pelaku,” ujarnya dalam siaran persnya diterima hidayatullah.com Jakarta, Senin (29/07/2019).
Apalagi, lanjut Reza, diketahui bahwa perilaku jahat cenderung bereskalasi. Jika pelaku diabaikan, dan anggaplah dia tidak akan lulus jika dikenakan risk assessment, maka potensinya untuk mengulangi atau bahkan mengeskalasi perbuatannya akan semakin tinggi.
“Hari ini dia mengancam RT, dibiarkan. Besok dia akan mengancam RW, lurah, camat, dan seterusnya. Semula ancaman disebar via medsos. Nantinya via telepon atau bahkan jumpa fisik. Kalau pelaku berani mengeluarkan ancaman pembunuhan ke elite, betapa beraninya dia mengancam elite,” ungkapnya.
Dari situlah, sebagai warga negara Indonesia (WNI), Reza mengaku berterima kasih atas keseriusan otoritas hukum meringkus pelaku pengancaman terhadap Presiden Joko Widodo.
“Sekarang, sebagai warga pemegang KTP DKI, saya juga mendukung kesungguhan yang sama terhadap pihak yang di medsos mengancam akan menghabisi Gubernur Jakarta,” pungkasnya.
Sebelumnya, dalam video yang viral seorang pria mengenakan kacamata hitam dan berkaos oblong dengan tulisan “Hongkong” itu melontarkan cacian dan hinaan kepada Anies, mengiringi sejumlah kritikannya terhadap kebijakan Anies terkait reklamasi di Pantai Utara Jakarta.
Pria yang tak menyebutkan identitas dirinya itu berbicara di sebuah tempat dengan latar belakang gedung bertingkat, di lokasi yang belum diketahui.
Baca: Senator DKI: Anies Semakin Berprestasi, Semakin Dicaci
Pria itu mengaku jengkel dengan kepemimpinan Anies selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pria itu beberapa kali menyebut-nyebut nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Sekarang apa namanya nuduh Ahok mengeluarkan Pergub (terkait reklamasi Jakarta, red) seolah-olah lempar badan.
Tahu enggak, Nis, ya, gua udah bilang, sayang ada hukum dan dosa bunuh orang. Kalau tidak ada hukum dan dosa, lu itu termasuk sasaran gua yang akan gua bunuh. Tahu enggak lu, binatang lu, ba** lu Anies. Yah, ingetin tuh muka gua tuh. Tahu enggak, bajing**,” ujarnya di penghujung video tersebut.
Tak cuma sekali. Beberapa kalimat ancaman pembunuhan dilontarkannya terhadap Anies. Bahkan ia menyebut sejumlah nama tokoh selain Anies.*