Hidayatullah.com– Pasca gempa berkekuatan magnitudo 6,5 pada Kamis (26/09/2019), sebanyak 17.471 jiwa menjadi pengungsi di Desa Liang, Kecamatan Sirimau, Kabupaten Maluku Tengah.
Data dihimpun koresponden hidayatullah.com Ambon, Zulkarnain, per Jumat (27/09/2019), 17 ribu lebih pengungsi itu berasal dari 8.013 kepala keluarga (KK). Mereka terdiri dari 8.013 laki laki dan 9.458 perempuan.
“(Lokasi pengungsian di) Dusun Iha, Dusun Tanah merah, Pesantren Hidayatullah, Pesantren Al Ansar, kalau di Liang sendiri ada 4 titik,” lapornya semalam.
Kondisi di pengungsian masih darurat. Para pengungsi masih membutuhkan bantuan yang bersifat darurat.
Para pengungsi menempati tenda-tenda darurat di tanah lapang. Kondisi mereka cukup memprihatinkan. Pengungsi yang begitu banyak namun kurangnya donasi dan manajemen pengungsi di lapangan. Pengungsi juga berpencar hingga ke hutan-hutan.
Berdasarkan keterangan dari Kepala Puskesmas Desa Liang, Farida Sangadji, ketersediaan obat-obatan untuk para pengungsi setempat terbatas. Mereka mengeluhkan keterbatasan obat-obat, makanan pendamping ASI (MPASI), dan susu formula.
Baca: Khawatir Gempa Lagi, Warga Maluku Mengungsi ke Tanah Lapang
Sementara posko kesehatan dipenuhi oleh mereka yang mengalami trauma dan patah tulang. Semuanya dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Di antaranya ada 2 orang ibu hamil, balita, dan dan 1 orang ibu yang keguguran.
Penyakit yang diderita pengungsi diare, sakit kepala, dan influenza.*