Hidayatullah.com– Anggota Komisi IV DPR RI, Hermanto meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo unjuk kemampuan dalam 100 hari kerja. Kemampuan seseorang dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih baik bisa dinilai dari masa kerja 100 hari tersebut.
“Jika tidak ada yang berubah dalam 100 hari, maka hampir bisa dipastikan tidak akan ada yang berubah signifikan sepanjang 5 tahun,” ujar Hermanto dalam keterangannya setelah mengikuti rapat kerja Komisi IV DPR dengan Menteri Pertanian di Jakarta, Selasa (05/11/2019).
Menurutnya, unjuk kemampuan itu setidaknya diwujudkan dalam 3 hal. Pertama, ada perbaikan infrastruktur. “Tunjukkan, infrastuktur pertanian mana saja yang tuntas diperbaiki dalam 100 hari,” ujarnya.
Kedua, kata legislator dari dapil Sumatera Barat 1 ini, mampu mencegah alih fungsi lahan sawah ke penggunaan lain.
Ia menyebut, pada bulan Mei 2019 lalu, Kementerian Pertanian (Kementan) berdasarkan data dari pemotretan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Informasi Geospasial (BIG), dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menginformasikan luas lahan baku sawah Indonesia adalah 7,1 juta hektare.
“Kita lihat bersama 100 hari ke depan. Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk mengurangi laju alih fungsi tersebut dan apakah lahan sawah masih seluas itu atau sudah berkurang,” ujar legislator dari FPKS ini.
Terakhir, ujarnya, terkait nilai tukar petani (NTP). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai tukar petani dalam lingkup nasional pada Oktober 2019 sebesar 104,04.
“Jika program-program jangka pendek Kementerian Pertanian bisa meningkatkan NTP secara signifikan, maka terbukti jajaran Kementan bisa dipercaya untuk bekerja selama 5 tahun ke depan,” sebutnya.
Akan tetapi, menurut Hermanto, kalau ketiga harapan di atas tidak tercapai dalam 100 hari ke depan, maka tidak ada harapan perubahan dalam 5 tahun pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
“Lima tahun ke depan akan berjalan biasa saja,” imbuhnya.*