Hidayatullah.com– Sertifikat dan dana insentif dakwah senilai Rp 23 miliar diserahkan kepada para dai, guru ngaji, penyuluh agama Islam, dan imam hafizh Al-Quran se-Provinisi Kepulauan Riau (Kepri).
Plt Gubernur Kepri Isdianto menyerahkan sertifikat dan dana insentif dakwah itu di Isdianto di Masjid Al Hikmah Tanjungpinang, Kepri, Ahad (08/12/2019).
Plt Gubernur mengatakan, tujuannya program itu untuk memotivasi para mubalig agar terus semangat berdakwah menyebarkan dan mengajarkan nilai-nilai agama Islam kepada masyarakat.
“Saya harap dengan adanya insentif ini, para pelaku kegiatan keagamaan di Kepri lebih semangat mendidik anak-anak Kepri dan berdakwah, agar tercipta masyarakat Kepri yang cerdas dan berakhlak mulia,” ujarnya di Masjid Al Hikmah kutip INI-Net.
Menurut Isdianto, insentif yang dianggarkan melalui APBD Kepri tahun 2019 ini diperuntukkan bagi 10.409 orang yang terdiri atas guru TPQ, Penyuluh Agama Islam (PAI), dan para imam masjid yang hafal Al-Qur’an 10 juz, 20 juz, dan 30 juz.
“Jika diklasifikasikan para penerima insentif ini masing-masing guru TPQ sebanyak 9.996 orang, PAI 279 orang, imam hafizh 10 juz 57 orang, imam hafizh 20 juz 34 orang, dan imam hafizh 30 juz 43 orang, sehingga ditotalkan menjadi 10.409 orang,” ujarnya.
Plt Gubernur mengaku akan menganggarkan lagi dana untuk kegiatan itu pada tahun 2020 mendatang, sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap para pelaku kegiatan keagamaan di Kepri.
Sedangkan Sekda Provinsi Kepri, Arif Fadillah dalam laporannya mengatakan, insentif yang diberikan kepada para guru TPQ, PAI, dan imam jumlahnya bervariasi.
Bagi para guru TPQ, jumlah insentif yang diberikan masing-masing sebesar Rp 2.2 juta, untuk PAI masing-masing Rp 1 juta. Untuk imam dengan hafalan 10 juz sebesar Rp 7,5 juta, imam hafizh 20 juz sebesar Rp 10 juta, dan imam hafizh 30 juz sebesar Rp 20 juta.
Ia mengatakan, insentif itu mulai diberikan tahun 2019 ini. Pada kesempatan itu penyerahannya di Tanjungpinang.
“Di kabupaten dan kota lainnya juga akan dilakukan hal yang sama,” ujar Arif seraya berharap agar kegiatan tersebut dapat memotivasi para guru, penyuluh, dan imam yang ada di Kepri.*