Hidayatullah.com– Potensi zakat nasional mencapai Rp 217 triliun, namun hingga kini realisasinya baru mencapai Rp 1,4 triliun.
Ketua Harian Badan Amil Zakat (BAZ) Nasional Teten Kustiawan meminta dukungan dari pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan realisasi zakat yang ditargetkan mencapai lebih dari Rp 2 triliun pada akhir 2011.
Ia mengatakan hal itu di di Makassar, Jumat (19/8), pada acara berbagi berkah cahaya Ramadhan dan buka puasa bersama 11 ribu anak yatim dan dhuafa serentak di 11 kota, yaitu Makassar, Medan, Padang, Pekanbaru, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Banjarmasin, dan Manado.
Acara ini merupakan salah satu bentuk penyaluran realisasi zakat dalam sosialisasi edukasi budaya zakat dan optimalisasi penyaluran, baik dalam bentuk pemberdayaan maupun konsumtif. “Masih banyak cara penyaluran dan bentuk-bentuk sinergi dengan lembaga penyalur zakat, pemerintah dan lainnya sehingga zakat dapat menjadi gaya hidup,” jelasnya.
Sebaliknya Presiden Dompet Dhuafa Ismail A Said menyatakan, penghimpunan zakat bakal mencapai lebih dari Rp 3 triliun pada tahun ini. Ia juga sama menyatakan, total potensi seluruh zakat yang ada sebesar Rp 217 triliun.
Berdasarkan data Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk periode 2002-2009, pertumbuhan zakat tertinggi adalah pada 2005 dengan pencapaian 96,9% dan 2007 dengan pencapaian 98,3%.
Menurut Ismail, prediksi penghimpunan zakat untuk 2011 dilakukan berdasar 3 skenario, yaitu skenario minimal, skenario moderat, dan skenario optimis. Untuk skenario minimal, pertumbuhan zakat diperkirakan mencapai angka 24,32% atau menjadi Rp 1,85 triliun.
Sementara skenario moderat pertumbuhan zakat diperkirakan mencapai 53,85% atau menjadi Rp 2,29 triliun, dan skenario optimis pertumbuhannya mencapai 98% atau menjadi R p2,95 triliun. Perhitungan tersebut berdasar Indonesia Magnificence of Zakat (IMZ) 2011.
“Ini adalah prediksi angka yang dapat dihimpun oleh komunitas zakat nasional dengan asumsi stabilitas pertumbuhan. Jika tahun 2011 mampu menghasilkan sejumlah inovasi regulasi yang lebih pro zakat, maupun inovasi produk penghimpunan, maka jumlah zakat yang dapat dikelola bisa mencapai angka lebih dari Rp 3 triliun,” tandasnya.
Ismail A Said menyatakan, Islamic Development Bank (IDB) memproyeksikan potensi zakat bisa mencapai Rp 217 triliun pada tahun ini.
“Pada tahun 2011, jumlahnya semakin meningkat, potensi zakat mencapai Rp 217 triliun. Dengan perincian Rp 117 triliun dari rumah tangga dan Rp 100 triliun dari perusahaan-perusahaan milik muslim,” ujarnya dalam acara Diskusi Perpajakan di kantor pusat Ditjen Pajak, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (19/8).
Menurutnya, angka tersebut naik Rp 117 triliun dari proyeksi potensi zakat di Indonesia pada 2010 yang mencapai Rp 100 triliun. Analisis IDB ini dihitung dengan cara memproyeksikan jumlah total zakat di Indonesia terhadap PDB yaitu sekitar 1,7% sampai 3%.*