Hidayatullah.com- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI), KH Muhyiddin Junaidi menyampaikan beberapa hal terkait Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII.
Dia mengatakan bahwa sejauh ini semua peserta menikmati dan mengikuti kegiatan dengan antusias acara terutama pada sesi-sesi diskusi.
“Alhamdulillah pembukaan KUII ke-7 berjalan dengan lancar dan para peserta juga cukup antusias, terutama dalam sesi-sesi diskusi dan ceramah dari para narasumber,” ujar Muhyiddin pada konferensi pers KUII VII di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Kamis (27/02/2020).
Selanjutnya, kata dia, Komisi di MUI yang akan membahas poin-poin apa yang disampaikan oleh narasumber, dan setiap komisilah yang bertanggung jawab.
“InsyaAllah poin-poin dari ceramah tersebut juga kita akan bahas pada komisi-komisi yang sudah kita bentuk. Ada tujuh komisi, komisi yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah rekomendasi itu,” jelasnya.
Baca: Din Dorong Kongres Umat Islam Lahirkan Parpol Islam Tunggal
Pada kongres itu, banyak sekali masukan terkait dengan bagaimana strategi umat Islam ke depan. Kiai Muhyidin mengatakan, umat Islam saat ini sudah semakin dewasa, sudah saling memahami satu sama lain. Dengan begitu terciptalah toleransi.
“Nah, mudah-mudahan KUII ini bisa mendewasakan umat Islam dengan cara masing-masing, tentu butuh waktu yang lama, tidak mudah dan insyaAllah dari KUII kita berharap ya kondisi umat Islam akan semakin membaik,” ungkapnya.
Muhyiddin menjelaskan, semua yang menjadi materi dan masukan dari berbagai narasumber dan diskusi, lalu disepakati dan sudah dibahas secara mendalam oleh setiap komisi. Nantinya akan dideklarasikan hasil KUII VII ini.
“Itu nanti kita akan rangkum, tapi secara umum kita sepakat untuk mengatakan bahwa KUII ini akan mengeluarkan Deklarasi Bangka Belitung, judulnya masih kita bahas nanti di 3 steering committee,” katanya.
Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-7 diselenggarakan pada 26-29 Februari 2020 di Bangka Belitung. Acara yang digagas Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini dihadiri tidak kurang 800 peserta. Terdiri dari pengurus MUI Pusat hingga daerah, ormas-ormas Islam, perguruan tinggi, pondok pesantren, dan pemangku kebijakan lainnya.* Azim Arrasyid
Laporan ini terlaksana atas kerjasama Dompet Dakwah Media