Hidayatullah.com- Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menyerukan umat Islam untuk menghidupkan malam-malam terakhir Ramadhan 1441H/2020M dengan memperbanyak amalan ibadah.
Kiai Ma’ruf menjelaskan, menghidupkan malam-malam di bulan Ramadhan, merupakan anjuran dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Kiai Ma’ruf mengatakan, pada sepuluh hari terakhir Ramadhan –yang tersisa beberapa hari lagi, umat Islam dianjurkan untuk menghidupkan malam dengan banyak berdoa dan berdzikir.
Sebab, jelasnya, pada 10 akhir Ramadhan, terdapat satu malam yang sangat istimewa yaitu lailatul qadr.
Wapres mengajak untuk bersama-sama menjadikan malam lailatul qadr untuk memohon kepada Allah agar bangsa ini diselamatkan dari pandemi Covid-19.
“Kita disuruh untuk menghidupkan malam-malamnya (Ramadhan) dengan banyak berdoa, berdzikir. Karena di akhir Ramadhan ini ada satu malam yang disebut khairun min alfi syahrin, lebih baik dari seribu bulan, itu malam lailatul qadr,” ujar Kiai Ma’ruf melalui video yang ditayangkan akun resminya di Instagram kemarin pantauan hidayatullah.com pada Ahad (17/05/2020) malam ke-25 Ramadhan 1441H/2020M.
“Karena malam itu malam yang berkah, malam yang penuh maghfirah, penuh rahmat Allah, marilah kita jadikan malam lailatul qadr, malam yang kita hidupkan sesuai dengan anjuran Rasulullah untuk berdzikir terutama kepada Allah, membaca al-Qur’an,” sambungnya.
Bahkan, lanjut Kiai Ma’ruf, kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, barangsiapa (seorang hamba) yang sibuk dengan berdzikir, memuji Allah, dan tidak sempat meminta kepada Allah, hanya berdzikir saja tidak sempat meminta, maka Allah akan memberikan hamba tersebut lebih banyak daripada apa yang Allah berikan kepada orang-orang yang meminta.
“Karena itu, sekali lagi, kita jadikan malam lailatul qadr juga untuk memohon kepada Allah agar bangsa ini diselamatkan dari Covid-19, kembali kepada suasana yang ceria, kepada suasana yang tidak tertekan lagi, tidak ada ketakutan lagi, dan kerja sebagaimana mestinya,” pungkasnya.
Sementara itu, pada malam ke-25 Ramadhan ini, Ahad (17/05/2020), Presiden Joko Widodo membuka konser virtual untuk penggalangan dana bertajuk “Berbagi Kasih Bersama Bimbo, Bersatu Melawan Corona” yang disiarkan di beberapa stasiun televisi, Ahad (17/05/2020) malam.
Konser yang digelar MPR RI bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini menuai kritik.
“Konser amal untuk melawan wabah corona tanggal 17 Mei malam terasa janggal. Penyelenggaranya Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) bekerjasama dengan MPR RI, Gugus Tugas Covid 19 dam instansi lain.
Aneh, di tengah kebijakan PSBB dan bulan Ramadhan masih terfikir dan mampu mengadakan konser berskala “kenegaraan”.
Ketua MPR sengaja berkampanye mengajak masyarakat untuk hadir dalam konser virtual.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Di bulan Ramadhan 10 hari terakhir yang dalam keadaan normal umat Islam dianjurkan i’tikaf di Masjid, biasa shalat tarawih berjamaah, tadarus Al Qur’an. Justru kini umat harus hadir menonton konser. Sungguh menyedihkan. Menurut Pastor Benny Soesetyo Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP konser ini wujud dari pengamalan Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab,” tulis Pemerhati Politik dan Keagamaan, M Rizal Fadillah, dalam tulisan yang beredar di kutip rmol.id, Ahad (17/05/2020).