Hidayatullah.com– Tim Aksi Siaga Kemanusiaan (TASK) Hidayatullah turut melakukan aksi peduli korban banjir bandang di Masamba, ibu kota Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
TASK Hidayatullah Peduli Masamba kepada hidayatullah.com, Rabu (15/07/2020), menjelaskan, aksi tersebut antara lain mengevakuasi korban banjir dan menyalurkan bantuan untuk korban.
“Ikut membantu melakukan evakuasi korban di daerah Lombok menggunakan perahu karet bersinergi dengan masyarakat dan BPBD, melakukan evakuasi korban sekitar 8 orang termasuk satu bayi dan ibu hamil dan dibawa ke Pondok Pesantren Hidayatullah Masamba,” ujar Korlap TASK Hidayatullah Peduli Masamba, Ari Rahmat.
Selain itu, jelasnya, pihaknya -antara lain terdiri dari BMH dan SAR Hidayatullah- juga melakukan trauma healing kepada salah satu korban yang selamat, yaitu ayah dari bayi tersebut yang mengalami trauma.
“Karena dari jam 9 malam hingga jam 10.30 berada di pohon langsat untuk menyelamatkan diri dari terpaan air sungai,” tuturnya.
Ia menjelaskan, banjir bandang Masamba terjadi pada Senin (13/07/2020). “Waktu kejadian bakda maghrib,” tuturnya.
Saat itu, jelasnya, di daerah bantaran Sungai Masamba, sekitar pukul 18.45 WITA, terjadi banjir kecil. Lalu, air naik hingga ke jalan poros trans Sulawesi pukul 09.00 WITA dan mengahanyutkan banyak rumah warga.
Lokasi kejadian jelasnya yaitu di Kecamatan Malangke dan Kecamatan Baebunta Timur.
Menurutnya, banjir terjadi setelah curah hujan yang terus menerus sejak beberapa hari, sehingga mengakibatkan Sungai Rongkong meluap, membuat daerah Malangke Lara 1 dan wilayah sekitarnya terjadi banjir bandang.
“Dan gunung longsor mengakibatkan juga Sungai Radda (Masamba) meluap sehingga menenggelamkan juga daerah Desa Radda dan sekitarnya, yakni Bone, Meli, dan Patambua,” jelasnya menceritakan kronologi banjir bandang tersebut.
Setelah air surut di pagi hari, katanya, pemukiman warga dan akses jalan utama sudah terendam lumpur dan pasir rata-rata setinggi 2 meter dan akses jalan putus.
“Korban jiwa hingga sore hari Selasa 14 Juli 2020 adalah 14 orang. Untuk jumlah orang hilang masih menunggu laporan dari pihak keluarga,” sebutnya melaporkan perkembangan hingga kemarin.
TASK Hidayatullah Peduli Masamba juga melakukan upaya penyediaan penyeberangan dengan menggunakan tali antara jalan di depan sebuah toko hingga ke seberang Masjid Syuhada, Masamba bersama tim Tagana. “Yang dimana arusnya sangat deras,” sebutnya.
TASK juga melakukan evakuasi warga yang mengungsi di Gedung Pemuda untuk dibawa ke posko induk pemerintah setempat.
“Membantu evakuasi barang-barang korban yang masih tersisa bersama dengan santri Pandu Hidayatullah Masamba, mengantarkan logistik berupa air minum di daerah Radda yang aksesnya sulit dijangkau dan hanya dijangkau dengan berjalan kaki, dan sudah melakukan koordinasi dengan pihak BPBD,” tuturnya.
Berdasarkan pantauan, tampak rumah-rumah warga banyak terendam lumpur yang terbawa banjir. Lumpur bahkan sampai menenggelamkan rumah-rumah.*