Hidayatullah.com– Tim Search and Rescue (SAR) Hidayatullah segera bergerak membantu dan mengevakuasi korban gempa bumi magnitudo 6,2 yang melanda Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/01/2021)
Tim SAR Hidayatullah dipimpin oleh M. Bashori selaku koordinator lapangan yang bekerja sama dengan Baitul Maal Hidayatullah (BMH).
SAR Hidayatullah melaporkan bahwa gempa tersebut telah menelan korban jiwa satu orang. “Jumlah meninggal sementara 1 jiwa,” ujar Usman Hamid salah seorang pengurus pusat SAR Hidayatullah kepada hidayatullah.com, Jumat pagi.
Selain itu, Hidayatullah pun membentuk posko penanggulangan bencana di Pondok Pesantren Hidayatullah Mamuju.
“Alamat Posko SAR Hidayatullah: Jl. Abd. Syakur No. 02 kompleks Pondok pesantren Hidayatullah Karema Mamuju,” ujar Usman.
SAR Hidayatullah melaporkan banyak kebutuhan mendesak masyarakat terdampak Gencana. Antara lain alat evakuasi, logistik, tenda, dan sebagainya. “Semoga Allah memberikan kita kemudahan dan keselamatan dalam menolong sesama. Aamiin!” pungkasnya.
Bashori selaku korlap tampak terjun langsung ke lapangan, tepatnya di Mamuju, membantu mengevakuasi warga korban bencana tersebut.
“Mari ringankan beban saudara kita yang saat ini terdampak gempa 6.2 SR. Salurkan donasi terbaik anda melalui Rek SAR NAS Hidayatullah. Donasi Sulbar Rek. BSM : 7009967936 An. Yayasan SAR Hidayatullah. Konfirmasi ke 0812-4747-5178 dan 0812-9082-8847,” sebut Usman.
Baca: Rumah Sakit di Mamuju dan Kantor Gubernur Sulbar Ambruk Kena Gempa
Gempa bumi berkekuatan M 6,2 terjadi pada Jumat (15/01/2021) berpusat di Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) pukul 02.28 WITA.
“#Gempa Mag:6.2, 15-Jan-21 01:28:17 WIB, Lok:2.98 LS, 118.94 BT (Pusat gempa berada di darat 6 km TimurLaut Majene), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) IV-V Majene, III Palu, II Makasar #BMKG,” BMKG melaporkan pada Jumat dinihari.
Sebelumnya, gempa bumi tektonik bermagnitudo M 5,9 telah mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat pada pukul 13.35 WITA, Kamis (14/01/2021).
Sementara Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, sesuai laporan BPBD Kabupaten Majene, getaran gempa pada Jumat tadi cukup kuat terasa selama 5-7 detik. Gempa yang berpusat 6 Km timur laut Majene, Sulawesi Barat itu membuat para warga panik dan keluar rumah.
Laporan yang diterima Pusat Pengendali Operasi BNPB pada dini hari tadi menyebutkan bahwa masyarakat masih berada di luar rumah mengantisipasi terjadinya gempa susulan.
Raditya dalam keterangannya, mengatakan, getaran gempa Sulbar juga dirasakan warga Kabupaten Polewali Mandar. BPBD setempat menginformasikan gempa dirasakan warga cukup kuat sekitar 5 hingga 7 detik dan memicu kepanikan. “BNPB masih memantau dan berkoordinasi dengan beberapa BPBD yang terdampak guncangan gempa,” sebutnya.*