Hidayatullah.com–Memiliki 28 ribu kader di seluruh Indonesia, Pemuda Muhammadiyah dianggap penting untuk mempercepat program pertumbuhan ekonomi nasional, ungkap Kemenko Perekonomian RI dalam siaran pers yang dilihat Hidayatullah.com.
Kerja sama ini diresmikan dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Kemenko Perekonomian. Bertempat di Grand Savero Hotel Bogor, acara edukasi menarget implementasi Keuangan Inklusif bagi pelaku usaha dan UMKM dari kalangan kader Pemuda Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Keuangan Inklusi sendiri adalah akses bagi setiap orang atau bisnis untuk bisa memanfaatkan produk ataupun layanan keuangan dari transaksi, pembayaran, tabungan, kredit hingga asuransi.
Dalam acara edukasi yang dibuka oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto ini juga dilangsungkan penyerahan simbolik dukungan mitra terkait terhadap Kader Pemuda Muhammadiyah.
Penyerahan simbolik itu antara lain Pembiayaan Syariah ACMI kepada Usaha PP Muhammadiyah, digitalisasi keuangan inklusi Layanan Syariah Link Aja, penyerahan 100 kur BSI dan 1000 buku tabungan BSI untuk pelaku UMKM Pemuda Muhammadiyah, dan penyaluran 4000 tabungan emas berikut 1000 keagenan Syariah.
Bendahara Umum PP Muhammadiyah Zaedi Basiturozak menyambut baik upaya pemerintah ini dan berharap UMKM dapat bangkit dan pulih di tengah situasi pandemi. Ia juga berharap, kerja sama dengan PP Pemuda Muhammadiyah mampu menggerakkan roda ekonomi nasional terutama di sektor UMKM secara lebih cepat.
“PP Pemuda Muhammadiyah menyambut baik upaya pemerintah membangun sinergi permodalan dalam rangka meningkatkan atau mendampingi UMKM sehingga harapannya mereka bangkit dan pulih di tengah situasi pandemi ini,” ujarnya.
Sementara itu dalam gilirannya Ketua Ekonomi PP Pemuda Muhammadiyah Horo Wahyudi mengatakan bahwa acara ini sejalan dengan Gerakan Pengusaha Berkemajuan yang digagas PP Pemuda Muhammadiyah melalui berbagai program.
Koordinator Nasional Jaringan Pengusaha Muda Muhammadiyah (JPMU) berharap dengan adanya MoU dengan Kemenko Perekonomian ini kader-kader Pemuda Muhammadiyah di seluruh Indonesia dapat bergerak menjadi produk Ekonomi Inklusif terkait, baik dari Pegadaian Syariah maupun Perbankan Syariah.
“Acara ini targetnya adalah bagaimana teman-teman Pemuda apalagi yang bergerak di UMKM lebih terfokus dan faham tentang keuangan syariah dan kemanfaatannya. Kedua, bagaimana UMKM mampu menyerap dana dari perbankan melalui bank syariah seperti BSI dan sebagainya. Harapannya teman-teman pemuda Muhammadiyah se-Indonesia dan mahasiswa lebih terbuka tentang keuangan syariah,” ungkap Horo.*