Hidayatullah.com — Pemerintah telah mengumumkan Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur akan dijadikan rumah sakit darurat Covid-19. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut nantinya ada 950 tempat tidur, di RS darurat ini. Menkes sendiri menargetkan hari ini, Rabu (07/07/2021) RS tersebut sudah bisa digunakan.
Dinas kesehatan DKI Jakarta dr. Widiastuti mengatakan kesiapan nenyulap Asrama Haji menjadi rumah sakit darurat Covid berjalan cepat lantaran gedung yang tersedia sudah memadai.
“Asrama haji sedang disiapkan oleh Pusat Kementerian Kesehatan bersama berbagai lintas Kementerian. Positifnya adalah gedungnya sudah terstruktur, organisasinya sudah ada. Sehingga penambahan tidak membutuhkan waktu yang lama. Secepatnya nanti bisa dioperasionalkan,” kata Widyastuti dalam webinar Satgas Penanganan Covid-19, Selasa (06/07/2021).
Selain menyiapkan Asrama Haji, Widyastuti mengungkapkan, gedung Jakarta Expo juga tengah disiapkan untuk menjadi RS darurat Covid-19. Pendekatan telah dilakukan kepada pengelola gedung. Termasuk juga sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Widyastuti menyebut, kapasitas Jakarta Expo bisa menampung hingga 20.000 tempat tidur. Akan tetapi dengan jumlah yang banyak tersebut, Dia berharap nantinya pengelolaan Jakarta Expo menjadi RS Darurat Covid tidak hanya dilakukan oleh petugas sipil.
“Tentu itu bukan angka yang kecil. Kita belajar dari Wisma Atlet, bagaimana dalam kapasitas besar memang dibutuhkan kendali tidak hanya dari sipil tapi dari unsur TNI-Polri yang kita harapkan bisa mengendalikan. Karena itu menyangkut jumlah yang banyak. Tentu juga bagaimana mengendalikan masyarakat supaya patuh terhadap SOP itu, jadi sesuatu yang penting terkait kapasitas yang besar tersebut,”ungkapnya.
Kondisi lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia sedang naik, Widyastuti membeberkan DKI Jakarta termasuk salah satu daerah yang peningkatannya signifikan. Saat ini kasus aktif positif Covid-19 di Jakarta sudah dari 90 ribu. Sebelumnya hingga Februari lalu, kata Widyastuti kasus aktif di Jakarta yang membutuhkan perawatan masih sekitar 26 ribu.
“Saat ini angka kasus aktif hatian kita itu 91 ribu lebih yang membutuhkan pertolongan medis. Tentu itu bukan angka yang kecil. Kasus baru harian positif yang biasanya hanya 2 digit, 3 digit, ini sekarang sudah 4 digit, dengan angka 9 ribu sekian ini tentu jadi perhatian kita,” ujarnya.
Demikian juga dengan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit, baik ruang isolasi maupun ICU, telah lebih dari 90 persen. Padahal, menurut Widyastuti, lebih dari 50 persen persediaan tempat tidur rumah sakit yang ada di Jakarta telah dialokasikan menjadi perawatan khusus pasien Covid-19.*