Hidayatullah.com- Kepergian KH Ahmad Lutfi Fathullah meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak. Bahkan wafatnya para kiai dan ulama -termasuk KH Ahmad Lutfi Fathullah- dinilai sebagai salah satu tanda “musibah ilmu” di tengah pandemi Covid-19 yang menelan begitu banyak korban jiwa saat ini.
Siapa dia?
Sosok KH Ahmad Lutfi Fathullah, yang wafat di Jakarta pada Ahad (11/07/2021), dikenal sebagai ahli hadits. Selain itu, ia juga memegang banyak amanah penting dalam dunia keislaman di Ibu Kota. Ia merupakan Pendiri Pusat Kajian Hadits Jakarta, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Wilayah DKI Jakarta, dan Ketua Baznas DKI Jakarta. Mungkin belum termasuk amanah lainnya yang belum terpublikasikan.
Tak pelak, kepergian KH Ahmad Lutfi Fathullah menambah daftar kabar duka wafatnya para ahlul ilmu khususnya di jagat nasional Indonesia dalam dua tahun belakangan ini.
Salah seorang penulis buku di Jakarta, Artawijaya, mengungkapkan bahwa KH Ahmad Lutfi Fathullah merupakan sosok yang sederhana padahal ilmunya luar biasa.
“Allahyarham Dr Luthfi Fathullah pribadi sederhana, meski ilmunya luar biasa. Orang kalau ketemu gak nyangka kalau beliau seorang yang ilmunya luas, karena ngomongnya Betawi totok. Kalau ngisi pengajian juga gaya bahasanya gitu,” ujar Arta, Ahad (11/07/2021) malam kepada hidayatullah.com dan wartawan lain.
Arta pun mengirimkan biodata singkat terkait almarhum.
“Berikut adalah data biografi Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, pendiri dan pemimpin pusat kajian hadis di Jakarta.
?Beliau berkhidmat untuk kepentingan umat Islam melalui kajian hadis-hadis Rasulullah Saw.
?Beliau Lahir di Kuningan Jakarta, 25 Maret 1964.
?Beliau adalah putra Betawi asli yang merupakan salah satu cucu Guru Mughni,seorang tokoh ulama Betawi kenamaan di era akhir 1800 dan awal 1900-an.
?Beliau menikah dengan seorang wanita keturunan Syria yang bernama Jehan Azhari, dan mereka dikaruniai 3 orang anak yaitu Hanin Fathullah, Muhammad Hadi Fathullah, Rahaf Fathullah.
Pendidikan:
SDN 01 Kuningan Timur Jakarta
Pondok Modern Gontor Ponorogo
Damascus University (S1)
Jordan University (S2)
University Kebangsaan Malaysia (S3)
Guru-guru:
?Di antara guru-guru yang pernah mengajar baik formal maupun non-formal antara lain :
KH. Imam Zarkasyi
Prof. DR. Syeikh Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthi
Prof. DR. Syeikh Nuruddin ‘Itr
Prof. DR. Syeikh Mustafa Diib al-Bugha
Prof. DR. Syeikh Wahbah al-Zuhaily
Prof. DR. Syeikh Hammam Abdurrahim Sa’id
Prof. DR. Muhammad al-Zuhaily
Syeikh Husein al-Khattab
Syeikh Abdul Qadir al-Arna’ut
Syeikh Syu’aib al-Arna’ut
Aktifitas Akademis:
?Sebagai seorang ulama dan akademisi, kegiatan beliau sangat banyak dan padat. Kebanyakan waktu beliau dicurahkan untuk kepentingan pengajaran Islam dan umat Islam. Baik dakwah Islam maupun studi Islam.
?Diantaranya adalah: Dosen Pascasarjana di: Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Jakarta, Universitas Islam Negeri Bandung, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta, Program Interdiciplyneri Islamic Studies Mc Gill Canada – UIN Jakarta, Universitas Islam Ibnu Khaldun Bogor, Universitas al-Aqidah, Jakarta, University Kebangsaan Malaysia, Bangi Slangor (Dosen Penguji tesis/disertasi).
?Beliau juga dosen di Fak. Ushuluddin UIN Jakarta, Fak. Ushuluddin UIN Bandung, Fak. Ushuluddin IIQ Jakarta, Pendidikan Muballigh al-Azhar Jakarta, Pendidikan Kader Ulama’ Pondok Modern Gontor. Guru SD/SMPIT al-Mughni Jakarta, Direktur Perguruan Islam al-Mughni Jakarta,
?Pembimbing ibadah haji PT Dian Nusa Insani Jakarta, Direktur Pusat Kajian Hadis Jakarta, Hikmah pagi TVRI, sebagai narasumber dalam program Kajian Kitab Kuning Sahih Bukhari.
?Beliau juga aktif ceramah mengisi Majalis al-Ta’lim Jakarta dan Bogor diantaranya : Majlis Ta’lim Al-Bahtsi wa al-Tahqiq al-Salam, Jakarta, Masjid Baitul Mughni, Jakarta, Masjid al-Tin, Jakarta, Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Masjid Baitus Salam, Gedung BIP Jakarta, Majlis Ta’lim al-Sa’adah, Ciputat, Masjid al-Musyawarah, Kelapa Gading Jakarta, Pusat Islam Bogor.*”
MUI Berduka
Sementara itu, MUI DKI Jakarta turut bersedih menyampaikan duka mendalam atas wafatnya KH Ahmad Lutfi Fathullah di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Menurut informasi, almarhum meninggal setelah terpapar Covid-19.
“Beliau adalah salah satu ulama Betawi ahli hadits, beliau orang baik dan santun dalam bertutur kata dan berbahasa,” ujar Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH Munahar Muchtar, mengenang pribadi almarhum, sebagaimana rilis MUI kepada hidayatullah.com pada Senin (12/07/2021) pagi.
MUI Jakarta menilai, almarhum adalah ulama yang bisa dijadikan seorang guru, sahabat, bahkan juga bisa menjadi kawan dalam bertukar sebuah pikiran.
“Saya banyak belajar dengan beliau dalam segala hal,” ujar Kiai Munahar.
Almarhum didoakan agar bisa masuk dalam golongan orang yang meninggal secara syahid dan semoga Allah muliakan dia di sisi-Nya.
“Innalilahi wa innailahi Rojiuun. Telah Berpulang Ke Rahmatullah K.H. DR. LUTFI FATHULLAH, MA (Ketua Baznas Bazis DKI) Hari Ahad, 11 Juli 2021 Pukul 18.22. Semoga semua dosa dan khilafnya Allah ampuni. Allah tempatkan beliau di tempat yang terindah dari surga. Mohon dimaafkan jika selama ini beliau ada salah. Mohon keikhlasannya untuk mendoakan beliau,” pesan beredar di medsos semalam.
“Benar-benar musibah ilmu,” ungkap salah seorang aktivis di Jakarta.
Keluarga Besar Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia DKI Jakarta turut berbelasungkawa.
“Turut berduka cita yang dalam atas wafatnya KH. LUTHFI FATHULLAH MUGHNI, MA. BIN KH. ABDUL MUGHNI, Pada Hari Ahad, 11 Juli 2021, selepas Maghrib
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهَُ، وَأَكْرِمْ نُزُْلَهَُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَُ، وَاغْسِلْهَُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِه، وَأَدْخِلْه الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِوَعَذَابِ النَّارِ. اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَه وَلاَ تَفْتِنّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْلَنَا وَلَهُ وَاجْعَلِ الْجَنَّةَ مَأْوَاهَُ. اَللَّهُمَّ اجْعَلْ قَبْرَه رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الجِنَانِ وَلاَ تَجْعَلْ قَبْرَهَُ حُفْرَةً مِنْ حُفَرِ النِيْرانِ.
* آمِيْنَ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ*.”
Demikian ucapan duka dari Ketua DDII DKI M. Zaenal Muttaqien bersama Sekretarisnya Ahmad Djunaedi.
DPW Hidayatullah DKI Jakarta turut menyampaikan belasungkawa atas kepergian KH Ahmad Lutfi Fathullah. “Semoga almarhum senantiasa mendapat syafaat dan perlindungan serta diampuni segala dosanya dan diterima segala amal kebaikannya. Aamiiin!”*