Hidayatullah.com– Varian delta yang sejauh ini telah diidentifikasi di 111 negara, wilayah atau kawasan. Kemungkinan akan menjadi strain dominan di seluruh dunia, menyebabkan peningkatan kasus infeksi dan kematian baru, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (15/7/2021), dikutip Xinhua.
Pekan lalu, Afghanistan, Nigeria, dan Ekuador termasuk di antara 15 negara yang melaporkan kasus pertama yang melibatkan varian yang lebih luas, kata WHO dalam sebuah pernyataan. Menurut pernyataan itu lagi, strain Delta kemungkinan akan menyebar ke lebih banyak negara dan kemungkinan akan menjadi varian Covid-19 yang dominan “dalam beberapa bulan ke depan.”
Berdasarkan data WHO, seluruh dunia telah melihat lonjakan kasus Covid-19 selama seminggu terakhir.
11 Kabupaten
Sementara di Indonesia, varian Delta terus mewabah di banyak daerah. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan varian ini telah terdeteksi di 11 kabupaten di luar pulau Jawa yang padat penduduk.
Kasus dan angka rawat inap meningkat di beberapa provinsi seperti Sumatera, Papua dan Kalimantan sementara provinsi seperti Papua Barat menunjukkan kekhawatiran. Di Nusa Tenggara Timur, angka infeksi meningkat dua kali lipat dalam tiga hari terakhir, sedangkan di Lampung, Sumatera, penggunaan tempat tidur mencapai 86 persen, Kalimantan 85 persen, dan Papua Barat 79 persen.
Pakar kesehatan mengatakan provinsi-provinsi di Indonesia sekarang berada dalam situasi risiko yang sangat tinggi. Sistem kesehatan berada di bawah tekanan dan bisa berisiko lumpuh.
Pakar kesehatan juga memperingatkan Indonesia kemungkinan akan seperti India pada April dan Mei ketika mencatat kasus infeksi yang tinggi. Sebanyak 1.500 pasokan oksigen diperkirakan akan tiba dari China dan Singapura.
Lebih dari 2.000 dokter yang baru lulus dan 20.000 perawat akan dikerahkan ke rumah sakit untuk meningkatkan kapasitas sistem kesehatan.*