Hidayatullah.com–Kementerian Agama (Kemenag) meminta peran aktif masyarakat dalam turut serta memonitor peredaran Al-Quran digital sehingga menghindarkannya dari penyimpangan isi yang otentik.
“Maka dengan rendah hati kami mohon kontribusi masyarakat kalau ada temuan Al-Quran digital yang kurang sesuai untuk dilaporkan ke kami,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam acara Milad ke-18 Bayt Al-Quran dan Museum Istiqlal di area TMII, Jakarta, Rabu dikutip Antara.
Menag mengatakan pihaknya memiliki keterbatasan pengawasan dalam peredaran Al-Quran versi elektronik. Dengan begitu, peran masyarakat terkait peredaran Al-Quran daring (online) menjadi penting.
Belakangan, Al-Quran elektronik sangat mudah diunduh oleh pengguna telepon seluler (ponsel) cerdas. Terdapat kekhawatiran apabila masyarakatmengunduh Al-Quran yang belum tersertifikasi.
Resikonya, Al-Quran yang diunduh dan dipasang itu tidak sesuai dengan aslinya karena belum diverifikasi oleh lembaga kredibel.
Pgs Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMA) Muchlis M Hanafi mengatakan terdapat lima perusahaan yang telah mendaftarkan diri untuk mendapatkan sertifikat Al-Quran digital.
Muchlis mengatakan angka itu masih terbilang sedikit dibandingkan peredaran Al-Quran digital yang belum tersertifikasi. Belum lagi pengguna ponsel cerdas kini terus bertumbuh. Sangat memungkinkan jika para pengguna ponsel cerdas memasang aplikasi Al-Quran elektronik yang belum tersertifikasi.
“Pada prinsipnya di LPMA ini mengurusi Al-Quran versi cetak dan elektronik. Memang yang banyak mengajukan sertifikasi itu baru versi cetak. Banyak aduan juga kepada lajnah kami terkait versi digital. Agar lebih ketat, masyarakatjuga diharapkan melaporkan jika ada ketidaksesuaian dari isi Al-Quran, terutama versi digital ini,” kata dia.
LPMA sendiri merupakan salah satu unit dari Kemenag yang mengurusi berbagai hal terkait kitab pedoman utama umat Muslim, salah satunya adalah sertifikasi Al-Quran.
Lembaga tersebut diisi oleh sejumlah penghafal Al-Quran (hafidz) 30 juz dan memiliki pengetahuan yang mendalam terkait kitab suci Islam itu. Mereka memiliki kemampuan untuk menganalisa terjemahan dan keaslian Al-Quran sehingga menghindarkannya dari penyimpangan.*