Hidayatullah.com — Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendukung Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas untuk wilayah PPKM level tiga ke bawah. Hanya saja harus memenuhi persyaratan yang yang berlaku. Hal itu disampaikan Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti saat rapat koordinasi nasional (rakornas) terkait hasil pengawasan persiapan PTM terbatas dan program vaksinasi anak usia 12 sampai 17 tahun, Senin (30/08/2021).
Retno mengatakan sejak 2020, KPAI kerap melakukan pengawasan kepada satuan pendidikan di daerah untuk memastikan anak-anak Indonesia tetap bisa mendapatkan hak pendidikannya secara layak serta tidak tertular Covid-19.
“KPAI mendukung PTM dengan beberapa syarat, salah satunya sekolah memastikan vaksinasi Covid-19 idealnya 70 persen dari populasi sekolah. Kami berharap sekolah ini jadi tempat aman anak-anak dari Covid-19 sehingga tidak ada klaster akibat PTM,” kata Retno.
Retno menegaskan vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu cara untuk mencegah penularan Covid-19 di lingkungan sekolah. Dia juga meminta Kemenkes serta pihak sekolah untuk memastikan capaian vaksinasi Covid-19 di populasi sekolah setidaknya mencapai 50 persen. “Kalau hanya guru divaksin maka kekebalan komunitas belum terbentuk, setidaknya 50 persen orang di sekolah sudah mendapat vaksin,” tuturnya
Retno juga mengingatkan pentingnya sekolah memiliki tim gugus tugas Covid-19. “Selain itu juga adanya sinergi antara dinas pendidikan dan dinas kesehatan seperti mou atau nota kesepahaman dengan fasilitas kesehatan terdekat,”ujarnya.
Lebih lanjut, Retno menyampaikan KPAI sudah membuat survei yang diikuti oleh 86.286 responden dari jenjang pendidikan SD/MI, MA/SMA/SMK, termasuk Sekolah Luar Biasa (SLB) dan hasilnya bahwa 64 persen siswa yang mengikuti survei tersebut belum mendapat vaksin Covid-19. Sebanyak 36 persen di antaranya sudah mendapat vaksin Covid-19 namun hanya terfokus di beberapa kota besar seperti DKI Jakarta.
“Ini menunjukkan bahwa capaian vaksinasi pada anak masih kecil. Kami lihat ada keinginan divaksin tapi terkendala dengan fasilitas vaksinasi Covid-19 di wilayah,” kata Retno.
Meski capaian vaksinasi Covid-19 untuk anak masih rendah, Retno memberi apresiasi mengenai angka kesiapan sekolah untuk melaksanakan PTM. KPAI sebelumnya melakukan pengawasan PTM terbatas di 46 sekolah dan madrasah pada bulan Januari-Juni 2021. Survey ini dilakukan di 7 provinsi dan 12 kabupaten kota. Hasilnya adalah 79,54% sekolah yang diawasi siap menggelar PTM di masa pandemi.
“Pada tahun 2020, kesiapan sekolah itu hanya 16,7%. Tidak sampai pada 17%. Tetapi pada 2021 kenaikan terjadi signifikan persiapan infrastuktur sekolah mencapai 79,54% sekolah dari sekolah yang kita awasi,”tuturnya.
Selain itu KPAI juga memasukkan faktor kesiapan infrastruktur protokol kesehatan mulai dari ketersediaan tempat cuci tangan, kemungkinan untuk menjaga jarak minimal 1,5 meter, hingga kesiapan materi pembelajaran.
Untuk diketahui Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menyatakan bahwa vaksinasi tak menjadi salah satu kriteria untuk menggelar PTM di tengah pandemi Covid-19. Dia menyebut semua wilayah di zona Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1-3 boleh menggelar PTM.*