Hidayatullah.com– Seorang pria melontarkan ancaman pembunuhan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lewat sebuah video yang viral di media sosial. Pantauan hidayatullah.com, Jumat (26/07/2019) sore, video tersebut diunggah antara lain di laman berbagai Youtube.
Video tersebut mulai viral sejak sekitar dua hari belakangan ini. Anies menanggapi santai adanya ancaman tersebut.
Dalam video tersebut, pria yang mengenakan kacamata hitam dan berkaos oblong dengan tulisan “Hongkong” itu melontarkan cacian dan hinaan kepada Anies, mengiringi sejumlah kritikannya terhadap kebijakan Anies terkait reklamasi di Pantai Utara Jakarta.
Pria yang tak menyebutkan identitas dirinya itu berbicara di sebuah tempat dengan latar belakang gedung bertingkat, di lokasi yang belum diketahui.
Baca: Senator DKI: Anies Semakin Berprestasi, Semakin Dicaci
Pria itu mengaku jengkel dengan kepemimpinan Anies selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pria itu beberapa kali menyebut-nyebut nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Sekarang apa namanya nuduh Ahok mengeluarkan Pergub (terkait reklamasi Jakarta, red) seolah-olah lempar badan.
Tahu enggak, Nis, ya, gua udah bilang, sayang ada hukum dan dosa bunuh orang. Kalau tidak ada hukum dan dosa, lu itu termasuk sasaran gua yang akan gua bunuh. Tahu enggak lu, binatang lu, ba** lu Anies. Yah, ingetin tuh muka gua tuh. Tahu enggak, bajing**,” ujarnya di penghujung video tersebut.
Tak cuma sekali. Beberapa kalimat ancaman pembunuhan dilontarkannya terhadap Anies. Bahkan ia menyebut sejumlah nama tokoh selain Anies.
Baca: Anies: Pemberian IMB di Tanah Reklamasi Sesuai Prosedur
Pria itu juga menuduh Anies mendapatkan fee atas kebijakannya menerbitkan IMB di Pulau Reklamasi. Dia menantang Anies untuk melakukan sumpah pocong jika memang Anies murni tak mendapatkan fee yang dituduhkannya itu.
Pria itu beberapa kali melontarkan kata-kata penghinaan dan kasar terhadap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Pria itu juga menuduh Anies tidak kerja, tidak bisa kerja, dan sederet kata-kata yang tidak patut dituliskan.
“Lu itu bukan enggak becus. Tapi memang kagak kerja. Tidak bisa kerja. Dasar gobl**! Lu mati aja lu, Nies! Dasar bajing** lu, bener-bener lu tuh, kalau, sayang, lu, ada hukumnya, kalau tidak ada hukum, lu deretan orang-orang yang akan gua bunuh lu, tahu enggak lu. Rizieq Shihab, Amien Rais, termasuk lu, tahu enggak, bajing**. Bang**t lu!” sebutnya menuding, menghina, dan mengancam.
Baca: 492 Tahun Jakarta, Anies Mau Wujudkan Kota yang Maju, Bahagia Warganya
Anies Santai
Anies mengaku sudah melihat video seorang pria bertubuh gempal yang mencaci dan mengancam membunuhnya itu. Anies tampaknya tidak kesal dengan ulah pria dalam video itu.
Menurut Anies, wajar jika ada orang yang mengemukakan pendapat di muka umum.
“Ini adalah sebuah era keterbukaan. Siapa saja boleh mengungkapkan pendapatnya, pandangannya, tidak ada yang melarang,” ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, semalam, Kamis (25/07/2019) kutip INI-Net, Jumat.
Menurut Anies, warga yang menonton video itu dianggap sudah bisa memberikan penilaian objektif.
Anies hingga semalam belum berencana melaporkan orang yang mencaci makinya kepada pihak berwajib, karena dia belum secara utuh melihat video itu.
“Saya belum dengar lengkap,” ungkapnya.
Walau begitu, Anies menyebut keberadaan video itu tidaklah mengganggunya. Anies mengaku tetap istiqamah menjalankan mandat yang diberikan warga dalam membangun DKI Jakarta.
“Enggak terganggulah, biasa saja. Saya enggak merasa terganggu dan kita terus kerja urus Jakarta apa pun yang dikatakan orang. Tugas kita adalah menjalankan semua rencana, gitu saja,” ungkapnya.
Sebelumnya, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, akhir-akhir ini, seiring rentetan penghargaan dan prestasi yang diraih Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, ‘serangan terbuka’ berupa cacian bahkan fitnah terutama di media sosial kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan semakin intensif.
Menurutnya, seperti sebuah ‘operasi’, cacian dan fitnah terhadap Anies bercorak dan beritme sama yaitu mendegradasi berbagai capaian yang diraih Jakarta dan berbagai program pembangunan yang mulai dirasakan warga ibu kota.
Fahira menilai intensitas ‘serangan’ terhadap Anies biasanya meningkat di saat-saat Gubernur DKI Jakarta ini membuat terobosan baru atau saat Pemprov mendapat prestasi atau capaian.
Baca: Anies Bebaskan PBB Bagi Pahlawan Bangsa, Purnawirawan, sampai Guru
Berdasarkan pengamatannya, semakin sering Pemprov DKI mendapat apresiasi atau membuat terobosan, ‘serangan’ akan semakin intensif.
“Sebenarnya jika isu yang jadi tema kritikan atau ajang cacian kepada Anies substanstif, tidak masalah. Namun, sering sekali yang jadi ‘peluru’ hal-hal tidak penting. Sudah tidak penting dilebarkan kemana-mana yang mengarah kepada serangan personal dan pembunuhan karakter serta dikait-kaitkan dengan isu SARA,” tukas Fahira di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/07/2019) kepada hidayatullah.com lewat keterangannya.*