Hidayatullah.com — Pemprov DKI Jakarta sudah mempersiapkan antisipasi kemungkinan lonjakan kasus positif Covid-19 gelombang ketiga. Hal itu disampaikan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Menurutnya, pelayanan dan tenaga kesehatan di ibukota sudah cukup adaptif terhadap lonjakan kasus.
Menurut Riza, kesiapan pelayanan kesehatan dipicu dari pengalaman lonjakan kasus gelombang kedua pada rentang Juni hingga awal Agustus 2021. “Tidak ada masalah, tenaga kesehatan sangat baik, tidak ada masalah. Dalam posisi yang tinggi saja kita alhamdulillah bisa mengendalikan, apalagi sekarang bisa kendalikan secara signifikan,” ujar Riza melansir laman Merdeka.com, di Balai Kota, Kamis (14/10/2021) malam.
Munculnya narasi tentang potensi gelombang ketiga penularan virus dikarenakan pola kasus yang sama. Di mana setiap kali mengalami libur nasional, mobilitas masyarakat ke tempat publik meningkat, bersamaan itu pula penularan virus sangat tinggi.
Potensi gelombang ketiga ini pun telah diwaspadai Pemerintah. Satgas Covid-19 dengan melihat pola lonjakan kasus di Indonesia yang relatif lebih lambat 3 bulan dari negara-negara lain telah meminta masyarakat untuk tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan.
“Kita perlu mewaspadai kondisi dunia yang saat ini tengah mengalami third wave (gelombang ketiga). Pada pola second wave (gelombang kedua) di Indonesia, di mana terdapat jeda 3 bulan (setelah lonjakan di dunia), perlu kita antisipasi,” tegas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pada pekan keempat September 2021.
Potensi gelombang ketiga di akhir tahun juga kembali disampaikan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen Ganip Warsito ketika meninjau Posko Relawan Sulut hebat di Manado, Sulawesi Utara. Menurut Ganip, periode Natal dan tahun baru berpotensi memicu keinginan masyarakat untuk beraktivitas di luar ruangan.
Selain itu, akhir tahun juga masih masuk dalam periode pergantian cuaca, yang mana kondisi itu juga memengaruhi daya tahan tubuh, sehingga mudah terserang penyakit.*