Hidayatullah.com—Pengungsi Rohingnya di Lhokseumawe banyak mengalami penyakit gatal dan dispepsia. Penyakit yang banyak diderita oleh para pengungsi ini adalah jenis penyakit yang dipengaruhi faktor cuaca, air, dan makanan.
“Hasil diagnosa yang kita lakukan, mereka dominan terkena penyakit gatal dan dispepsia yang kemungkinan dipengaruhi faktor cuaca, air dan makanan. Alhamdulillah, usai pemeriksaan kita berikan obat sebagai ikhtiar penyembuhan dari penyakit yang mereka derita,”ujar penanggung jawab KlinikMu Lhokseumawe, dr. Sarah Amalia dalam siaran persnya.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan kepada para pengungsi Rohingya berjalan dengan lancar. “Giat pemeriksaan bagi muslim Rohingya telah berjalan dengan lancar, puluhan pengungsi kita diagnosa satu persatu,” jelasnya.
Selain membantu kebutuhan sembako, Muhammadiyah juga memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi pengungsi Rohingnya yang berada di Aceh. Menurut Ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Lhokseumawe, Farhan Zuhri Baihaqi menceritakan, KlinikMu kerap menjadi ujung tombak layanan kesehatan yang dilakukan oleh Lazismu.
Klinik ini pun berdiri atas inisiasi dari Lazismu. Pada Juli 2020 silam, Lazismu juga melakukan pemeriksaan kesehatan kepada 40 perempuan warga Rohingya yang terdampar di ujung Pulau Sumatera ini.
Farhan menambahkan, sejak pengungsi Rohingya hadir di Lhokseumawe dan Aceh Utara pada dalam kurun 2015 hingga 2022, Lazismu terus mendampingi saudara seiman tersebut. Pendampingan ini diberikan baik dari segi fisik berupa penyedian sarana dan prasarana, kesehatan, hingga Pendidikan.
“Usaha ini merupakan partisipasi organisasi Muhammadiyah melalui dua lembaga hebat yang menangani persoalan sosial kebencanaan, yaitu Lazismu dan MDMC,” ungkap Farhan.
“Di Lhokseumawe, kita telah membangun sebuah Balai Pendidikan yang bertujuan memenuhi alam pikir saudara kita dengan ilmu agama dan ilmu yang bermanfaat lainnya bagi mereka. Balai tersebut diresmikan oleh Walikota Lhokseumawe dan salah satu ulama kharismatik Aceh. Selain itu juga ada pembangunan dapur,” pungkasnya.
Acara yang digelar pada, Jumat (22/4) di Lokasi Penampungan yang berada di Desa Meunasah Mee Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe ini mereka didampingi petugas kesehatan dari KlinikMu Lhoksumawe, yakni dr. Sarah Amalia, dr. Silvia Agustini, Ns. Reza, Balyan.*