Hidayatullah.com—Masjid Al Aqsha De Latinos dikawasan Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang Selatan kembali mencatatkan angka qurban paling besar di Kawasan Tangerang Raya. Masjid di komplek perumahan De Latinos BSD ini mencatatkan perolehan 61 sapi dan 64 domba/kambing, turun enam sapi dibanding tahun lalu.
Meskipun jumlah ini terhitung menurun dari tahun lalu, namun kisaran ini masih membuat panitia bersyukur, karena saat ini hewan ternak sedang dilanda wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). “Ini perolehan yang tidak kita duga, dan sepekan sebelum idul qurban kita sudah menutup pendaftaran, akibat sulitnya mendapatkan hewan qurban, karena penyakit PMK, kata Suratidjo, Ketua Panitia Qurban Masjid Al Aqsha, (10/7/2022).
Meskipun banyak jamaah yang berusaha membawa sendiri, namun kita mensyaratkan surat dari dinas peternakan, tambah Suratidjo. Menurutnya, hewan qurban sebanyak itu disembelih pada hari Ahad (10/7/2022).
Untuk kambing dan domba diselesaikan pukul 10.45 dan sapi selesaikan pukul 15.00. “Sehari selesai, kalau saat pendemi kita butuh dua hari. Sekarang kembali ke sebelum pandemi,” tambah Suratidjo.
Hewan Qurban sebanyak itu disebar di area De Latinos dan masyarakat sekitar masjid, lalu dibagikan untuk panti asuhan, rumah tahfizd , mushola dan pondok-pondok pesantren di kawasan Tengerang Selatan. Di sekitar Latinos paket qurban itu dibangi menjadi 2.500 paket untuk sekuriti, penyapu jalanan sampai asisten rumah tangga (ART).
“Kami membagi hewan qurban menjadi dua, internal dan eksternal. Internal itu kita potong dan cacah di masjid lalu kita bagi. Sedangkan eksternal itu kita berikan kepada pondok dan mushola yang mengajukan proposal, dan hewan dalam keadaan sudah dipotong jagal. Jadi tidak ada hewan qurban hidup yang keluar dari area masjid, ”tambahnya.
Dalam qurban kali ini panitia juga memfasilitasi siaran langsung pemotongan hewan melalui zoom, untuk memperkecil banyaknya massa yang berkumpul, karena pandemi belum berlalu. “Para muqorib (orang yang berkurban) tetap bisa menyaksikan via zoom, meskipun mereka masih liburan. Panitia juga menyiapkan list waktu sapi atau kambing mereka dipotong, sehingga bisa mengikuti acaranya Bersama keluarga,“ tambah Rian Pasila sekretaris panitia qurban.
Yang menajdi tantangan adalah pembagian daging qurban, karena panitia harus bekerja hari itu juga untuk mengirimkan daging hak muqorib (orang yang berkurban). “Panitia bekerja sampai malam, harus tuntas mala mini juga,” ungkap Mayusril, jamaah yang khusus kebagian membagikan daging untuk muqorib.
Panitia yang juga jamaah masjid yang kompak menjadi kunci utama, mulai dari simpul di tiap cluster perumahan, yang selalu mengingatkan pentingnya berqurban. “Meskipun waktunya tak banyak, kami bisa menyiapkan kebutuhan hewan qurban, karena jamaah lebih dulu indent,” kata Suratidjo kembali.*