Hidayatullah.com–Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak semua pihak untuk mencari solusi evaluatif dan keberadaban pasca tragedi Kanjuruhan, Sabtu, (1/10/2022). Musibah pascapertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya tersebut, menelan sedikitnya 174 korban jiwa, sekaligus menjadi torehan sejarah kelam dunia persepakbolaan Indonesia.
Wakil Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (Wasekjend MUI), KH. Arif Fahrudin menyampaikan, seyogyanya olah raga mampu membawa harapan untuk mengangkat harkat martabat negara, jangan sampai terjadi jatuhnya korban luka apalagi merenggut nyawa. “Dalam Islam, menjaga nyawa adalah misi agama yang beriringan dengan menjaga agama. Hilangnya satu nyawa sama dengan hilang seluruhnya,” kata Arif dalam keterangan resminya, Senin, (3/20/2022).
Menurut Arif, sepak bola seharusnya menjadi ajang unjuk prestasi bagi anak bangsa. Akan tetapi, hal ini urung terjadi dalam tragedi Kanjuruhan kemarin, yang justru banyak menelan korban nyawa melebihi peristiwa di Hillsborough Inggris pada tahun 1989.
Di samping itu, tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, seolah mempertontonkan aib akhlak anak bangsa sendiri ke muka dunia. Semua kalangan melihat dan menyampaikan keprihatinan serta duka atas tragedi tersebut.
“Jangan sampai terulang kembali tragedi serupa, walau satu korban nyawa. Kami meminta semua pihak melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur penyelenggaraan pertandingan olah raga. Apalagi yang melibatkan partisipasi massal dengan mengedepankan pemuliaan akhlak publik dan edukasi regulasi,” tegasnya.*
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Solusi evaluatif dan keberadaban, lanjut Wasekjed MUI, merupakan ikhtiar agar ajang olah raga semakin menjadi ajang penguatan kualitas mental dan fisik bangsa.
“Semoga seluruh korban jiwa mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran. Begitu pula untuk korban luka yang sedang dirawat semoga lekas sehat kembali bersama keluarga,” tuturnya.