Hidayatullah.com- Direktur Eksekutif Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS), Dr Syamsuddin Arif, setuju dengan pernyataan Prof Dr Din Syamsuddin mengenai pentingnya Islamisasi sains, baik sains alam maupun sains sosial.
Sebab menurutnya, wacana sains saat ini di sekolah, kampus, dan pemerintahan hanya sebatas bagaimana membuat hidup manusia jadi lebih nyaman, murah, dan cepat.
“Tapi kemudian nilai-nilai agama bisa diserap, itu belum terpikirkan,” ujarnya kepada hidayatulah.com melalui sambungan telepon, Jum’at (24/1/2017).
Sebelum ini, mantan Pimpinan Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Din Syamsuddin menyatakan pentingnya Islamisasi sains.
Dengan islamisasi sains, kata Din, agar ilmu-ilmu pengetahuan lebih mengorientasikan diri kepada nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terkandung dalam Al-Quran, misalnyai nilai-nilai keadilan dan kebajikan terhadap sesama manusia.
“Khususnya ilmu-ilmu sosial yang seharusnya menekankan pada nilai-nilai humanisme. Islam menebarkan pesan rahmatan lil alamin, membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua manusia,” kata Din pada International Conference on Islamic Humanities yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka di Jakarta, Kamis.
Menurut Din, ilmu-ilmu sosial sekarang ini justru mengajarkan hal yang tidak seiring dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti ilmu ekonomi yang praktiknya justru mempertajam kesenjangan sosial, atau ilmu politik yang mendorong pada kekuasaan.
Demikian pula ilmu-ilmu alam, karena banyak teknologi yang ternyata digunakan untuk membunuh manusia lain, dan merusak alam, ujar mantan Ketua Umum MUI Pusat tersebut.
Menanggapi pernyataan Din Syamsuddin ini, Syamsuddin Arif mengutip pernyataan ilmuwan Albert Einstein, sains tanpa agama akan lumpuh dan agama tanpa sains akan buta.
Karena itu, dengan islamisasi sains, ia berharap, orang-orang Indonesia menjadi adil dan beradab sesuai dengan sila kedua Pancasila.*/Andi