Hidayatullah.com– Gempa NTB telah memakan ratusan ribu korban baik yang meninggal, luka-luka, maupun mengungsi, serta puluhan ribu rumah dan bangunan lain termasuk masjid rusak parah.
Sementara bantuan dari pemerintah dan lembaga-lembaga swasta belum merata ke seluruh posko pengungsi, khususnya titik-titik yang tersulit untuk dijangkau.
Baca: Pengungsi Korban Gempa Membutuhkan Tim Medis dan Obat-obatan
Tim relawan berusaha mencapai titik-titik tersulit untuk mendistribusikan logistik di kamp-kamp pengungsi. Kamis kemarin (09/08/2018), relawan Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) mengantar bantuan makanan, selimut, terpal, karpet, dan selimut ke posko pengungsi di Dusun Murmakem, Batu Lilir, Tanjung, Lombok Utara.
Sejak gempa 7 SR, Ahad (05/08/2018) lalu, belum ada bantuan yang datang ke lokasi tersebut hingga kemarin. Saat hidayatullah.com menemani relawan tersebut, akses jalan menuju lokasi ini memang sangat sulit dijangkau.
Baca: Listrik dan Air Mati, Pengungsi Korban Gempa Mandi di Kali Keruh
Jalanan sempit, terjal, dan berkelok-kelok. Sebelumnya di beberapa sisi jalan terjadi longsor yang menutupi akses masuk. Saat tim relawan datang, longsor sudah dibersihkan oleh pengungsi agar mobil bisa masuk.
Pengungsi di kamp lokasi tersebut menyambut gembira kedatangan tim relawan BMH. Mereka bersyukur bantuan akhirnya bisa masuk ke dusun mereka.
Baca: “Sejak Gempa Pertama Kami Belum Dapat Bantuan Pemerintah”
“Dari gempa pertama hingga yang 7 SR, belum ada bantuan, tim SAR, atau tim medis yang datang ke lokasi kami. Kami yang evakuasi korban, bangun tenda pengungsi dan lain-lain. Bersyukur tidak ada korban jiwa,” ujar Ismael, 52 tahun, salah seorang warga setempat.
Kepada para relawan, ia mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan yang mereka terima.
Aksi tersebut digelar bekerja sama dengan beberapa pihak antara lain AQL Peduli dan SAR Hidayatullah.*/Sirajuddin Muslim
Baca: Kedinginan, Pengungsi Korban Gempa Butuh Karpet dan Selimut