Hidayatullah.com- Hari ini Aksi Bela Uighur digelar di Jakarta. Antara lain diikuti massa dari Barisan Muda Islam (BMI), yang menuju lokasi Aksi Bela Uighur di depan Kedubes China di Kuningan, Jakarta.
Puluhan massa ini bergerak dari berbagai daerah antara lain Pamulang, Tangerang, Banten, dan Bekasi, Jawa Barat.
Mereka lalu berjanjian untuk berkumpul di Stasiun Tebet, Jakarta, setelah naik kereta rangkaian listrik (KRL) dari stasiun asal masing-masing.
“Kami dari berbagai macam harakah (berkumpul di BMI). Awalnya dari grup WhatsApp,” ujar Adi salah seorang anggota BMI saat dibersamai hidayatullah.com dalam perjalanan menuju Kedubes China dengan bus Transjakarta dari Halte Busway Tebet.
Baca: Soal Uighur, Fadli Zon: Diplomasi Zaman Jokowi Melempem
Jumat (21/12/2018) siang sekitar pukul 13.57 WIB itu, tampak massa dari BMI ini sebagian mengenakan pakaian putih dan hitam serta beratribut tauhid.
Tampak juga di antara mereka membawa bendera biru muda berlambang bulan bintang yang khas sebagai bendera Uighur.
Adi mengatakan, kedatangan mereka ke Jakarta untuk ikut aksi tersebut sebagai bentuk keprihatinan terhadap nasib saudara-saudara Muslim Uighur yang ditindas di China.
“Tentunya kita sebagai umat Islam tergerak hatinya,” ujarnya dalam perjalanan menembus macet tersebut.
Dalam aksi ini, BMI menuntut, antar lain, agar pemerintah China harus menghentikan kekerasan dan intimidasi terhadap etnis Muslim Uighur.
Baca: MUI: Penindasan Uighur Bikin Hubungan Indonesia-China Bermasalah
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kemudian mereka menuntut agar pemerintah Republik Indonesia bersikap tegas terhadap China.
“Pemerintah Indonesia harus punya sikap, jangan seolah-olah tuli, bisu, buta terhadap Uighur,” tegasnya.
Minimal, kata dia, pemerintah harus punya sikap diplomatik, seperti halnya dalam menyikapi tragedi-tragedi terhadap saudara-saudara di Palestina.
“(Terhadap Uighur) harus punya sikap juga,” pungkasnya.*