Hidayatullah.com– Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno angkat suara terhadap banyaknya petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang meninggal sepanjang Pemilu Serentak 2019.
Cawapres pasangan capres Prabowo Subianto ini menilai, perlu tagline baru dalam pelaksanaan pemilu di masa mendatang.
“Saya melihat di seluruh wilayah selama prosesnya itu harus kita pastikan jujur dan adil atau jurdil. Sekarang, karena banyak (petugas KPPS) yang meninggal dan sakit, pemilu tidak hanya jujur dan adil, tapi juga harus selamat,” ungkap mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini di Jakarta, Jumat (26/04/2019).
Baca: Penghitungan Suara di Bengkulu 100 %, Prabowo-Sandi Menang atas Jokowi-Ma’ruf
Diketahui, data teranyar Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan, sampai Jumat ini sebanyak 230 petugas KPPS yang meninggal dan 1.671 petugas KPPS yang sakit.
Sandi turut berbelasungkawa atas peristiwa itu. Sandi menyebut gugurnya para pahlawan demokrasi itu mestinya dijadikan pelajaran bersama.
“Alangkah prihatinnya kita. Nyawa satu sangat berharga, apalagi ini sekarang 225 orang (data per 25 April 2019), dan ini yang menjadi hal-hal yang sangat membuat kita prihatin,” sebutnya kutip INI-Net.
Sandi menekankan, pemilu harus mengedepankan asas jujur dan adil.
Baca: Penghitungan Suara di Bengkulu 100 %, Prabowo-Sandi Menang atas Jokowi-Ma’ruf
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pesta demokrasi tidak boleh dicurangi untuk menguntungkan pihak tertentu. Sebab, sambungnya, hal tersebut sama saja dengan menganggap enteng perjuangan para petugas KPPS yang telah mengorbankan nyawanya.
Ia memandang bahwa masyarakat sudah sangat dewasa dalam menyikapi pemilu. Kecurangan sekecil apa pun akan terlihat. Mereka yang memiliki kedaulatan di Indonesia pun tak akan tinggal diam.
“Kalau pemilunya jujur, adil, insya Allah masyarakat kita akan kembali rukun,” ungkapnya.*