Hidayatullah.com—Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, dia bersedia mengunjungi Jalur Gaza yang diperintah Hamas dalam upaya mendorong rekonsiliasi antara faksi Fatah dan Hamas.
Dalam pidatonya Rabu (16/3), Abbas juga mengatakan, dia tidak akan mencalonkan diri untuk dipilih kembali. Abbas merencanakan mengadakan pemilihan umum baru dalam waktu enam bulan.
Ini adalah pertama kalinya Abbas mengatakan secara eksplisit tidak akan mencalonkan pada masa jabatan berikutnya.
Namun, itu tidak jelas apakah pemilihan umum akan dapat terselenggara karena Abbas mengatakan, pemilihan umum tidak dapat terjadi jika Tepi Barat dan Jalur Gaza tidak bersatu kembali.
Abbas tidak lagi berada di Gaza sejak pejuang Hamas menyerbu wilayah itu pada bulan Juni 2007. Hal ini menyebabkan Abbas hanya mengendalikan Tepi Barat.
Aksi Persatuan
Ismail Haniya, pemimpin Hamas di Gaza, Selasa mengundang Abbas untuk datang mengikuti rapat umum paralel di Gaza dan Tepi Barat, guna mendorong dua pimpinan Palestina yang berseteru bersatu kembali.
Puluhan ribu warga Palestina menghadiri unjuk rasa di Gaza dan Tepi Barat pada hari Selasa untuk menyerukan dialog nasional antara kedua faksi.
Massa di Ramallah dan Kota Gaza mendesak para pemimpin untuk mengesampingkan perbedaan guna menuju persatuan Palestina.*